Sabtu, 26 Oktober 2019 17:24
Tim Mahtan menghapus tato warga Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/10/2019).
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Semangat hijrah tak terbendung. Talk show yang digelar Yayasan Masyarakat Hijrah Tanpa Nama (Mahtan) salah satu buktinya.

 

Talk show itu digelar di Islamic Centre Mu'adz bin Jabal, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/10/2019).

Sejumlah pria bertato hadir. Mereka bersemangat mengikuti program hapus tato gratis. Tato yang dahulu dibanggakan itu, kini justru menyiksa batin.

Semangat untuk kembali kepada Allah membuat mereka rela menahan sakit. Harapannya, kelak tato di tubuh mereka bisa benar-benar hilang.

 

Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis. Cukup dengan setoran 10 ayat pertama Alquran Surat Ar Rahman. Tidak susah.

Sekadar tahu, biaya hapus tato cukup mahal. Ada klinik yang menetapkan harga berdasarkan luas areal yang akan dihapus. Hitunganya per sentimeter.

Satu sentimeter biasanya Rp100 ribu. Ada juga mengenakan Rp150 ribu. Jika tato yang akan dihapus lebarnya 10 sentimeter, maka biaya yang harus dikeluarkan minimal Rp1 juta.

Itu pun terapinya tidak hanya sekali. Bergantung tingkat ketebalan tato. Bisa tiga hingga lima kali pertemuan untuk benar-benar hilang.

Lewat Mahtan, pemilik tato tidak perlu mengeluarkan biaya. Mau menghapus tato dan kembali kepada Allah saja, sudah jauh lebih berharga. Tak bisa dinilai dengan uang.

Gerakan hapus tato di Kendari ini pertama kali dilakukan Mahtan di luar Sulawesi Selatan. Tim Mahtan berada di Kendari selama tiga hari, sejak Jumat (25/10/2019).

Ketua Yayasan Mahtan, dr Abdul Azis SpU berharap semoga ini bukan yang terakhir kali di luar Sulsel.

Mahtan mencoba melebarkan sayapnya ke daerah lain. Memberi manfaat kepada orang-orang yang kembali mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala.

Ketua panitia, dr Syamsu Rijal mengatakan, sebelum kembali ke Makassar pada Minggu (27/10/2019), tim Mahtan akan rihlah ke Pulau Bokori.

TAG

BERITA TERKAIT