Sabtu, 26 Oktober 2019 09:57
Foto: Viralpress
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Seorang nelayan Thailand bersiap menerima rejeki nomplok setelah ia menemukan bongkahan 'muntahan paus' yang diperkirakan bernilai $320.000 (Rp3,2 miliar).

 

Jumrus Thiachot menemukan ambergris seberat 14 pon (6,3 kg) saat ia berjalan di sepanjang pantai di Koh Samui, Thailand selatan, awal tahun ini.

Nelayan berusia 55 tahun kemudian menyimpan temuan itu di dalam gubuknya. Selanjutnya, dia melanjutkan pekerjaan hari-harinya, dengan menghasilkan sekitar 400 baht, setara dengan Rp186.000, sehari.

Jumrus mengatakan bahwa ia telah meminta tetangganya untuk membantunya memeriksa apakah zat itu ambergris. Namun dia diberi tahu bahwa tes menunjukkan bukan.

 

Tapi, dia kemudian menghubungi pejabat pemerintah setempat, dan mereka mengunjungi nelayan di rumahnya pada hari Selasa. Dan saat itulah mereka memastikan bahwa bongkahan lilin itu adalah 'muntahan paus' asli. 

"Tiga tetangga saya datang setelah keponakan saya memberi tahu penduduk desa bahwa saya menemukan muntah ikan paus," kata Jumrus.

“Mereka meminta potongan dan mengatakan bahwa mereka akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk membuktikan bahwa itu benar-benar muntah ikan paus, tetapi mereka mengatakan tes tidak menunjukkan apa-apa."

“Saya perlu tahu yang sebenarnya, jadi itu sebabnya saya menghubungi pihak berwenang untuk memeriksa. Sekarang saya tahu itu adalah muntahan paus asli, saya akan menjualnya."

Berdasarkan penjualan ambergris sebelumnya, apa yang ditemukan Jumrus bisa bernilai hingga US $ 320.000.

Ambergris sering disebut 'harta karun laut' atau 'emas terapung', karena merupakan bahan yang dicari dalam industri parfum. Ini mengandung ambrein alkohol tidak berbau, yang membantu aroma bertahan lebih lama.

Zat padat berlilin ini terbentuk di usus paus sperma, ketika saluran empedu mereka membuat sekresi untuk memudahkan memproses benda besar atau tajam.

Diperkirakan bahwa massa ini kemudian dikeluarkan bersama dengan kotoran. Tapi dipercayai bahwa paus kadang-kadang memuntahkan massa itu, sehingga dijuluki muntah paus.

TAG

BERITA TERKAIT