Jumat, 25 Oktober 2019 20:45
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni sedang melihat beras produksi Gapoktan Bajeng.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam mendorong pembangunan daerah di sektor pertanian melalui peningkatan hasil tani. 

 

Upaya nyata yang dilakukan ini, dengan memberikan pembinaan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) hingga bantuan Rice Milling Unit (RMU) atau mesin penggilingan padi generasi baru. Salah satunya, kepada Gapoktan Harapan Jaya di Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng Barat, dan di Desa Sapayya, Kecamatan Bajeng senilai Rp500 juta. 

Model pembinaan yang diberikan, yakni mengenalkan kepada para gapoktan terkait proses penanaman padi model Hazton, di mana sifatnya dapat meningkatkan hasil panen berkali-kali lipat. Terbukti, pada panen perdana Gapoktan Harapan Jaya ini, berhasil menghasilkan 10,4 ton per hektare (Ha) berdasarkan hitungan quickcount dari sebelumnya hanya 6 ton per Ha, atau produktivitasnya meningkat 7,3 persen. 

Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni mengatakan, Kabupaten Gowa sebagai wilayah penyangga Kota Makassar, masih tetap menempatkan sektor pertanian sebagai sektor yang penting dan strategis, dalam pembangunan serta upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini, didasarkan antara lain, karena sebagian besar masyarakat Gowa masih menempatkan sektor pertanian sebagai mata pencarian utamanya. 

 

"Kami sangat berterima kasih kepada Bank Indonesia, yang memberikan pembinaan dan bantuan kepada para petani kami. Upaya pengembangan klaster padi di wilayah ini, tentunya akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan petani kita," katanya usai melakukan panen perdana BI Perwakilan Sulsel bersama Gapoktan Harapan Jaya, Jumat (25/10/2019). 

Adanya kerja sama ini, diharapkan ikut berperan dalam upaya-upaya pengendalian inflasi, hadirnya produk pertanian yang berkualitas dan berdaya saing di pasar lokal, maupun domestik, terciptanya kelembagaan petani yang kuat, sehingga dapat mengelola proses produksi dari hulu sampai hilir secara baik. 

Sementara, Direktur Kepala Grup Divisi Advisory & Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Sulsel Endang kurnia Saputra mengungkapkan, dipilihnya Kabupaten Gowa sebagai lokasi proyek pembinaan kali ini, karena dianggap daerah berjuluk butta bersejarah ini juga memiliki potensi hasil tani yang sangat baik dan besar. 

"Hasilnya kita lihat sangat luar biasa, kita sangat tepat memilih daerah ini. Termasuk proses Hazton yang kita lakukan, sangat berhasil, semoga ini menjadi barokah bagi masyarakat," ungkapnya. 

Khusus untuk bantuan kepada Gapoktan Harapan Jaya ini dengan melihat tiga hal. Pertama, karakter yaitu kemauan para anggota gapoktan. Kedua, dinamika kelompok dan ketiga kemauan untuk maju. Gapoktan Harapan Jaya ini membina 21 kelompok tani dengan potensi lahan sawah sebesar 226,42 Ha dan lahan kering sebesar 44,11 Ha. 

"Pembinaan ini kita harapkan bisa kami lakukan hingga tiga tahun mendatang. Kami ingin setelah para petani panen langsung dapat dijual berasnya, sehingga pertambahan nilainya dapat dirasakan petani, makanya kami juga memberikan bantuan berupa alat MRU ini," tutupnya.

TAG

BERITA TERKAIT