RAKYATKU.COM, HONG KONG - Protes anti-pemerintah telah mengguncang Hong Kong selama berbulan-bulan. Pihak pendemo dan pemerintah, tidak menunjukkan tanda-tanda mundur.
Tapi, di tengah kekacauan dan perang, ada harapan. Bahkan ketika mereka berjuang untuk hidup mereka, warga negara tetap menghormati agama-agama yang berbeda dan bertindak atas dasar niat baik.
Menurut My Metro, warga Kowloon memutuskan untuk membersihkan Masjid Tsim Sha Tsui, yang juga terkena semprotan air pewarna biru yang disemprotkan ke demonstran dari truk meriam air pemerintah, Minggu lalu, 20 Oktober 2019.
Awalnya, polisi bermaksud meledakkan semprotan dan gas air mata, hanya pada para pengunjuk rasa. Tetapi zat biru menyebar ke dinding, pintu, dan tangga masjid. Pewarna biru dimaksudkan agar polisi dapat dengan mudah mengidentifikasi pengunjuk rasa di Kowloon nanti, mungkin untuk penangkapan.
Warga dapat terlihat menggosok pagar baja, dan mencuci tangga dan trotoar masjid, yang berwarna biru.
Salah satu warga, Chan, mengatakan, dia tidak tahu apa-apa tentang Islam, dan dia tidak tahu bahwa Muslim berdoa di masjid.
"Kami merasa sangat bersalah, karena tidak mampu melindungi masjid yang bahkan tidak seharusnya terlibat dalam perang ini," katanya.
Kepala Eksekutif Hong Kong saat ini, Carrie Lam meminta maaf dalam-dalam atas kejadian itu, dan berjanji bahwa polisi akan melakukan yang terbaik untuk melindungi rumah ibadah.