Kamis, 24 Oktober 2019 06:00
ILUSTRASI
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Selebriti Daniel Mananta didera depresi. Bermula dirinya kehilangan suara, dokter mendiagnosa ada tumor jinak di pita suaranya.

 

Saat Daniel Mananta berusaha mengubah keadaan depresinya menjadi optimistis, banyak intimidasi dari orang lain yang mungkin sirik. 

"Atau bahkan ada setan dalam diri yang bikin saya depresi, mengintimidasi dengan mengatakan, ‘Sudahlah lo enggak akan bisa, suara lo sudah hilang, dan karier lo sudah gagal’," kenangnya.

Mengenal Kanker Pita Suara

 

Tidak banyak yang memahami bahwa pita suara juga dapat mengalami kanker. Sebenarnya, kanker pita suara juga dipahami secara medis sebagai kanker laring. Kanker yang terbentuk pada area dari leher bagian bawah.

Kanker laring sendiri juga termasuk jenis kanker yang langka. Kasusnya hanya pada kisaran 0,4 persen di seluruh dunia. Namun, risiko dari kanker ini relatif serius. Karena pasien mungkin akan kehilangan kemampuan bicara dan menghasilkan suara. Juga akan mengalami gangguan fungsi pernapasan serius.

Kanker laring pada dasarnya adalah bagian dari jenis kanker tenggorokan. Kanker tenggorokan sendiri terdiri dari dua jenis, yakni kanker faring atau nasofaring dan kanker laring.

Laring sendiri merupakan kotak suara dimana suara diproduksi. Letaknya berada pada tepat di atas trakea dan di depan saluran kerongkongan. Tepatnya pada area sesudah pangkal lidah hingga area cekungan tepat di leher bawah bagian depan.di area ini juga terdapat titik jakun yang menentukan bentuk suara dan berkaitan dengan unsur identitas seksual.

Laring akan berfungsi ganda pada tenggorokan. Pertama sebagai pusat produksi suara. Dimana udara yang melewati batang tenggorokan akan bekerja menggetarkan pita suara dan membentuk suara. Tetapi juga terdapat sejumlah fungsi katup yang membantu memastikan udara masuk ke dalam trakea dan menuju paru-paru sedang makanan dan minuman masuk ke esofagus dan perut.

Pada laring terdapat pita suara atau jaringan glottis berupa selembar katup menyerupai pita yang akan bergetar ketika udara melewati menuju paru-paru. Pita suara akan terkait dengan jakun bila pada pria. Sehingga pita suara akan lebih tebal dan liat dibandingkan pada pita suara wanita.

Pita suara akan memanjang dan memendek juga dapat menegang untuk menghasilkan beragam volume, nada, tekanan dan bentuk suara. Ruang dalam laring, tepat di atas disebut dengan suppraglottis  dan di bawah pita suara disebut pula dengan istilah subglottis. Area inilah yang menjadi ruang resonansi untuk menghasilkan suara.

Bagaimana Kanker Pita Suara Terbentuk?

Sebenarnya, tidak setiap kanker laring merupakan kanker pita suara. Tetapi perkembangan dari kanker pada laring memang kebanyakan terjadi pada pita suara. Sedang sisanya terbentuk pada ruang resonansi pada laring. Dan karenanya efek gangguan yang dihasilkan pada umumnya serupa, secara umum kanker laring diasumsikan sebagai kanker pita suara.

Kerusakan sel pada pita suara dan ruang dalam laring secar berketerusan ditengarai sebagai penyebab utama dari pembentukan kanker pada organ ini. Secara medis diasumsikan bahwa paparan unsur karsinogen dan toksin meningkatkan resiko seseorang untuk mengalami kerusakan sel berketerusan pada area laring. Dan ini pada jangka panjang dapat berkembang menjadi kanker.

Itu sebabnya, risiko kanker pita suara meningkat seiring usia. Selain ditemukan juga fakta bahwa pria cenderung lebih mungkin mengidap kanker pita suara 5 kali lebih tinggi dari kalangan wanita.

Kanker laring juga dapat terbentuk dalam sejumlah tipe kanker. Ini digolongkan berdasar jenis sel dimana sel kanker berawal. Adapun jenis-jenis kanker laring tersebut adalah sebagai berikut:

1. Squamous Cell Carcinoma

Ini adalah jenis kanker pita suara yang paling sering terjadi. Hampir semua jenis kanker pita suara berangkat dari sel-sel tipis, berbentuk flat yang dikenal pula dengan nama squamous cell. Sel ini berada pada lapisan epithelium, lapisan terluar dari dinding dalam rongga tenggorokan.

Satu fakta menariknya, kanker carcinoma jenis ini pada umumnya diawali dulu dengan perubahan karakter sel menjadi displasia. Displasia akan terlihat seperti peradangan masif pada area tenggorokan. Kadang nampak seperti deretan sariawan pada batang tenggorokan.

Secara mikroskopik, sel akan terlihat abnormal dan meradang tetapi kondisi sel belum bekerja abnormal. Perkembangan sel mulai lebih masif, tetapi tidak agresif. Tidak setiap kasus displasia berakhir menjadi kanker. Tetapi ketika terbentuk sel berkarakter ganas pada lapisan epithelium, maka pre kanker mulai terbentuk.

2. Sarcoma

Jenis kanker ini terbilang sangat minor. Sarcoma terbentuk pada jaringan otot pembentuk area laring. Kadang pada kasus ini kanker terbentuk secara langsung pada katup pita suara. Jenis kanker sarcoma tergolong sangat jarang.

3. Melanoma

Melanoma adalah jenis kanker pita suara yang lebih langka lagi. Jenis kanker yang lazim terjadi pada kulit ini dapat menyerang sel-sel mukosa dimana sel tersebut menunjang proses produksi mukus. Disana terdapat elemen pigmen warna meski tidak sedominan pada kulit. Dari sana kemudian  serangan kanker pada laring terbentuk. Karena di dinding ruang resonansi terdapat sel-sel mukosa.

Penyebab Utama Kanker Pita Suara 


Apa Sebenarnya Penyebab Kanker Pita Suara? Secara spesifik dunia medis melihat adanya kaitan kuat antara paparan unsur karsinogen, unsur abrasif dan toksin berketerusan pada area laring yang akan menyebabkan kerusakan permanen dan destruktif pada laring. Dan ini akan bermuara pada kerusakan DNA permanen hingga kanker.

Untuk itu, sejumlah kondisi berikut diduga kuat dapat menjadi penyebab kanker pita suara atau kanker laring. Dan akan menjadi faktor risiko yang tinggi bagi seseorang.

1. Merokok

Dalam rokok terbukti mengandung lebih dari puluhan jenis senyawa kimia yang bersifat karsinogen. Unsur toksin di dalamnya juga akan bekerja mengabrasi sel-sel sehat dalam batang tenggorokan dan paru-paru. Termasuk pula di dalamnya laring serta pita suara.

Itu sebabnya, merokok akan menyebabkan efek kerusakan sel berkepanjangan pada laring yang pada akhirnya dapat bermuara pada pembentukan sel kanker pada area ini.

2. Alkoholik

Selain rokok, asupan alkohol berlebihan juga dapat memicu efek yang sama pada laring. Alkohol sejatinya memiliki sifat abrasif, membakar dan merusak sel-sel sehat pada kerongkongan. Lokasi laring yang demikian dekat dengan kerongkongan memungkinkan efek kerusakan ini juga mempengaruhi laring.

3. Paparan material abrasif

Selain rokok dan alkohol, sejumlah jenis bahan kimia dan unsur metal nano berbahaya juga dapat memberi efek kerusakan sel yang sama pada laring. Unsur-unsur berbahaya ini dapat mudah Anda jumpai pada asap pembakaran, asap polusi pabrik dan kendaraan bermotor dan sejumlah senyawa kimia tertentu.

Itu sebabnya mereka yang tinggal di kawasan berpolusi udara tinggi atau bekerja dengan tingkat resiko terhirup senyawa kimia berbahaya akan memiliki risiko relatif tinggi mengidap kanker laring.

TAG

BERITA TERKAIT