Rabu, 23 Oktober 2019 09:19
Sultan Hamengku Buwono X.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku sangat kecewa dengan insiden kerusuhan yang terjadi pada pertandingan PSIM Yogyakarta vs Persis Solo dalam lanjutan Liga 2 2019.

 

Ia merasa kerusuhan yang terjadi pada Senin (21/10/2019) tersebut tidak mencerminkan sebagai citra Yogyakarta selama ini yang dikenal ramah, sopan, dan berpendidikan. 

Sri Sultan Hamengku Buwono X pun mengancam akan meniadakan sepak bola di Yogyakarta akibat insiden tersebut.

"Saya tidak mengerti ya alasannya apa. Anak-anak dan penonton yang hakikatnya masyarakat Jogja berperilaku brutal dan tidak beradap. Tanpa alasan yang jelas. Tidak hanya melakukan kekerasan, tetapi juga merusak aset negara," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X.

 

"Kalau seperti ini bukan sepak bola yang kita tonton, tetapi pertunjukan kekerasan-kekerasan tidak beradap yang kita tonton. Ya lebih baik tidak ada sepak bola saja di Jogja," lanjutnya.

"Karena hanya akan membangun orang yang tidak beradab. Ya saya pun akan berpikir kalau Mandala Krida dipakai, suatu saat bisa rusak. Ya sekarang saja yang belum," tegas orang nomor satu di DIY itu.

Lebih lanjut, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga berharap agar masyarakat Yogyakarta bisa kembali menunjukkan identitasnya sebagai manusia yang sopan dan tidak emosinal.

"Saya berharap masyarakat. Bagaimana berperilaku baik dan sopan, tidak emosional. Itu menjadi sesuatu yang perlu disebut Jogja ini tempatnya orang-orang beradap," tutupnya.

TAG

BERITA TERKAIT