Sabtu, 19 Oktober 2019 20:10
Detik-detik saat Agus Setiyawan alias Agus Piranhamas menghukum 10 peserta seminar wirausaha di SMK Muhammadiyah Malang.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Semua sudah jadi bubur. Agus Setiyawan alias Agus Piranhamas hanya bisa meminta maaf setelah menempeleng 10 pelajar SMK di Malang.

 

"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Sebelumnya sama sekali tidak pernah," katanya. 

Agus Setiyawan alias Agus Piranhamas adalah motivator bisnis online. Dia ditangkap sepulang dari menjadi pemateri di Makassar.

Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander mengatakan, Agus dijerat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak junto pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun kurungan penjara.

 

"Tersangka berinisial AG telah terbukti melakukan tindak kekerasan dengan menampar 10 pelajar SMK Muhammadiyah 2 Malang," ujar Dony.

Saat ini, Agus sudah ditahan di Mapolres Malang Kota dan berstatus tersangka atas pemukulan tersebut.

"Atas nama pribadi, Agus Setiyawan, saya mohon maaf khususnya yang pertama ke 10 siswa SMK Muhammadiyah Malang. Permohonan yang teramat sangat sudah saya sampaikan saat akhir acara dan berikutnya karena saya merasa bersalah lagi saya kembali lagi ke aula SMK untuk dipertemukan dengan 10 siswa juga, dan juga sudah minta maaf lagi," katanya, Sabtu (19/10/2019).

Agus menceritakan kronologi pemukulan terhadap 10 siswa itu. Awalnya, Agus melatih siswa agar berani bertanya. Itu untuk membuka pola berpikir siswa dalam seminar tentang kewirausahaan itu.

Dia meminta pelajar yang duduk di belakang pindah ke depan. Namun, perintah itu tidak digubris. Pelajar tetap pada posisinya, Agus tetap melanjutkan materinya.

Dia lalu membahas teknik berjualan di media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan blog.

Entah materinya kurang menarik atau waktunya yang kurang tepat, beberapa pelajar malah tertidur dalam ruangan. Meski demikian, Agus tetap melanjutkan materinya.

Tidak sampai di situ, saat materi masih berlangsung, Agus kembali mendapati siswa yang tidur. Siswa itu lantas dihukum pindah duduk di depan. 

"Saya diminta untuk ke tengah. Ternyata di belakang juga ada yang tertidur. Dari situ, saya masih logika, logika saya masih jalan, nalar saya masih jalan. Saya hukum untuk duduk di panggung supaya tidak tidur. Ada dua anak saya minta duduk di depan. Tetap saya lanjutkan," urainya.

Pada saat itu, Agus mengaku memberikan pernyataan kepada para siswa untuk tidak tertawa.

Namun, saat operator salah menulis kata "goblok", siswa kembali tertawa. Kata goblok yang harusnya berakhiran "k" ditulis dengan akhiran "g". 

"Kalau ada yang salah, jangan ditertawain. Saat operatornya adalah gurunya itu nulis salah, diketawain. Sebelumnya pernah ngomong kalau tertawa nanti saya pukul mulutnya. Nah saat itu lah saya khilaf," katanya. 

Agus memukul 10 siswa secara bergilir dengan meneriakkan kata "goblok". Video pemukulan itu sempat viral di media sosial. 

Akibat pemukulan itu, 10 siswa mengalami lebam di pipi, mimisan hingga luka di bibir. Pemukulan itu terjadi dalam seminar motivasi berwirausaha yang diadakan oleh SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang pada Kamis (17/10/2019).
 

TAG

BERITA TERKAIT