Sabtu, 19 Oktober 2019 15:43
Reuters
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, SANTIAGO - Presiden Chili mengumumkan keadaan darurat di Santiago pada Jumat malam, menyusul protes keras atas kenaikan harga tiket metro. 

 

"Saya telah menyatakan keadaan darurat dan, untuk itu, saya telah menunjuk Mayor Jenderal Javier Iturriaga del Campo sebagai kepala pertahanan nasional, sesuai dengan ketentuan undang-undang keadaan darurat kita," kata Presiden Sebastian Pinera.

Aksi protes di Santiago telah berubah menjadi kekerasan. Para pengunjuk rasa (kebanyakan siswa sekolah menengah dan mahasiswa) melompati pintu putar, menyerang beberapa stasiun bawah tanah, membakar dan memblokir lalu lintas, hingga menyebabkan kerusakan luas di seluruh kota. Ribuan penumpang juga terjebak tanpa transportasi.

Gambar-gambar televisi menunjukkan pengunjuk rasa melemparkan batu, menyerang kendaraan polisi dan membakar setidaknya satu bus.

 

Polisi anti huru hara telah menggunakan gas air mata dan pentungan untuk melawan pengunjuk rasa.

Berbicara di televisi, Presiden Sebastián Piñera mengatakan tujuan dari keadaan darurat adalah untuk "memastikan ketertiban umum dan keselamatan properti publik dan pribadi".

Langkah ini memungkinkan pihak berwenang untuk membatasi kebebasan bergerak orang dan hak mereka untuk berkumpul.

Dia juga mengatakan pemerintah akan "menyerukan dialog ... untuk meringankan penderitaan mereka yang terkena dampak kenaikan tarif".

Awal bulan ini, pemerintah menaikkan tarif sebesar $1,17 (Rp16.500) untuk perjalanan selama jam sibuk, dengan alasan tingginya biaya energi dan nilai peso yang lemah.

TAG

BERITA TERKAIT