RAKYATKU.COM - Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, digadang-gadang akan menjadi salah satu menteri dalam Kabinet Kerja II di bawah komando Presiden Joko Widodo.
Belum pasti Erick menempati post menteri apa di kabinet. Erick dinilai cocok menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga. Maklum, dia sukses memimpin penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia.
Melalui program 'Bantu Jokowi Cari Menteri', pembaca detikcom alias detikers memasukkan nama Erick ke sejumlah posisi strategis.
Sambil menunggu pengumuman menteri-menteri Jokowi-Ma'ruf, yuk kita kenalan lagi dengan Erick Thohir.
Sebelum menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick lebih dikenal sebagai pengusaha sukses dengan kekayaannya diperkirakan mencapai Rp12 triliun.
Erick adalah pendiri berbagai perusahaan yang bergerak di bidang media. Perusahaan miliknya, antara lain Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak TV, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing), PT Radionet Cipta Karya, dan Harian Republika.
Pria kelahiran 1970 ini bersama Anindya Bakrie juga mendirikan TVOne dan situs berita Vivanews pada 2018.
Nama Erick semakin dikenal publik setelah dia menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC). Gelaran olahraga bertaraf Asia itu digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus - 2 September 2018.
Saat itu upacara pembukaan Asian Games 2018 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno berlangsung dengan sangat meriah. Bahkan ada satu momen yang hingga kini masih dikenang publik, yakni ketika Presiden Jokowi mengendarai motor besar ke acara pembukaan.
Indonesia sendiri meraih sukses besar di ajang multieven internasional tersebut dengan menempati peringkat ke-4. Indonesia berhasil mengumpulkan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Prestasi yang belum pernah diraih sebelumnya.
Erick merupakan lulusan Universitas Nasional California, Amerika Serikat, pada 1993. Saat itu ia mengambil jurusan Master of Business Administration.
Gelar sarjana ia peroleh di Glendale University. Dirinya kemudian meneruskan bisnis sang ayah selepas mendapat gelar sarjana di bidang restoran, yakni Hanamasa dan Pronto.
Erick adalah putra dari Teddy Thohir, salah seorang pemilik grup Astra International.
Ayahnya meninggal pada 2016, keluarga kemudian membangun masjid untuk sang Ayah di Kawasan Depok dengan nama At-Thohir, dilansir dari idntimes.com.
Kakak Erick, Garibaldi Thohir, tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia nomor 16 menurut Forbes 2018 dengan total kekayaan US$1,6 miliar. Erick juga memiliki saudara kandung perempuan, yakni Rika Thohir.
Tak hanya media, Erick kemudian tertarik merambah dunia olahraga dengan mengakuisisi klub Italia, yakni FC Internazionale Milano (Inter Milan). Erick membeli 70 persen saham klub tersebut pada 2013 dengan perkiraan harga Rp4-5 triliun.
Namun akhirnya ia menjual saham tersebut pada pengusaha China, namun dirinya tetap menjabat sebagai presiden klub, menggantikan Moratti.
Erick pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006-2010 dan menjadi Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006-sekarang.
Selain itu ia juga sempat dipercaya menjadi komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London. Dia juga memiliki saham Klub basket Philadelphia 76ers serta klub Major League Soccer, D.C. United.