RAKYATKU.COM - Pihak Istana merespon nita BEM SI se-Jabodetabek dan Banten berencana menggelar aksi di depan Istana hari ini, terkait UU KPK.
Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, menyarankan agar mahasiswa mencari waktu yang tepat berdialog dengan Presiden Joko Widodo ketimbang menggelar demo.
"Tidak apa, siapa saja bisa demonstrasi, konstitusi negara memberikan ruang dan waktu tempat untuk orang bisa sampaikan aspirasinya, jalan itu juga menjadi satu alternatif ada ketentuan regulasinya. Persoalan yang paling mendasar adalah apakah saluran komunikasi pesan mahasiswa itu nggak bisa sampai ke DPR atau pemerintah, itu pertanyaan pertama. Karena ternyata kan nggak ada kesulitan untuk sampaikan ke presiden. Apa saja pesannya? Tidak ada kesulitan sedikit pun untuk bicara dengan presiden," kata Ngabalin.
Menurut Ngabalin, Presiden Jokowi siap berdialog dan mendengarkan saran mahasiswa. Ia menyebut Istana akan dengan senang hati menyambut para mahasiswa yang ingin berdialog dengan Jokowi.
"Presiden Joko Widodo membuka Istana selebar-lebarnya untuk berkomunikasi dengan siapa saja, sepanjang untuk kemaslahatan bangsa negara, dan masa depan RI. Apalagi yang mau bicara mahasiswa, masyarakat intelektual dan generasi penerus bangsa," bebernya dilansir Detikcom, Kamis (17/10/2019),
Ia juga menyarankan mahasiswa tidak turun ke jalan. Ia meminta mahasiswa untuk fokus belajar dan menyiapkan waktu untuk bertemu Jokowi dibanding menggelar aksi dan turun ke jalan.
"Jadi saran Bang Ali, kalau menggunakan waktu yang banyak dan habiskan energi di jalan sebaiknya berkomunikasilah, berdialog dengan bapak presiden supaya bisa simpan energi dengan baik, belajar. Kami sarankan carilah waktu yang cepat tepat untuk berdialog dengan presiden atau dengan DPR supaya pesan mahasiswa bisa sampai dan jelas," ucapnya.
Ketika ditanya apakah Jokowi akan menemui massa yang menggelar aksi di depan Istana, Ngabalin mengaku tak tahu. Meski begitu, ia yakin Jokowi siap diajak berdialog.
"Saya belum tahu, insyaAllah yakin kan itu emang karakter presiden untuk berdialog," katanya.