Rabu, 16 Oktober 2019 12:51
Astrid Ramadhani mengembuskan napas terakhir usai ditabrak lari di Jl Poros Sengkang-Parepare.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, WAJO - Rabu pagi, 16 Oktober 2019. Astrid Ramadhani (11), mengembuskan napas terakhir di IGD Rumah Sakit Umum (RSU) Sengkang, Wajo, Sulsel. Itu setelah tim dokter rumah sakit, 7 jam berusaha menyelamatkan nyawanya. Namun takdir berkata lain.

 

Astrid jadi korban tabrak lari, pada Selasa malam, 15 Oktober 2019. Sekitar pukul 20.00 Wita. Insiden itu terjadi di jalan poros Parepare, Jalan A. Malingkaan, Empagae, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo.

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, korban tidak pernah siuman. Luka di kepala bagian kiri mengalami pendarahan.

“Selama menjalani perawatan, korban tidak pernah siuman, ada darah selalu keluar dari luka di kepalanya,” jelas Masse, ibu korban sambil mencoba tegar.

 

"Polisi belum mengetahui identitas kendaraan yang menabrak korban. Kendaraan yang menabrak dan nopolnya tidak diketahui," pungkas ibu korban.

Sementara, Kanit Laka Satlantas Polres Wajo, Ami Suwandi yang ditemui di TKP mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.

“Kita sudah melakukan penyelidikan, saya dengan personil Laka sengaja turun ke TKP hari ini untuk menyelidiki, dengan langsung berkomunikasi dengan saksi-saksi yang melihat kejadian,” jelas Ami.

Kedua saksi menyebut, motor yang menabrak korban adalah motor Scoopy merah, pengendara menggunakan rompi biru dengan baju warna putih layaknya anak SMA.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Pekuburan Umum Empagae hari ini, Rabu (16/10/2019). (Rasyid)

TAG

BERITA TERKAIT