Selasa, 15 Oktober 2019 13:49
Taufik Hidayat (kiri) saat masih ketua DPRD bersama Bupati Indramayu, Supendi meninjau banjir beberapa waktu lalu.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Takdir manusia hanya Allah yang tahu. Penangkapan Bupati Indramayu Jawa Barat, Supendi salah satu buktinya.

 

Supendi baru menjabat bupati sekitar 10 bulan tujuh hari. Dia menggantikan Hj Anna Sophanah yang mengundurkan diri. Saat itu, Supendi menjabat wakil bupati.

Kemudian, kursi wakil bupati yang lowong diisi Taufik Hidayat. Politikus Partai Golkar itu sebelumnya menjabat ketua DPRD Indramayu. Dia terpilih secara aklamasi sebagai wabup.

Taufik Hidayat dilantik secara resmi sebagai wakil bupati Indramayu oleh Gubernur Jawa Barat pada 1 Oktober 2019 di Gedung Sate, Bandung.

 

Empat belas hari kemudian, tepatnya Selasa dini hari (15/10/2019), Bupati Indramayu, Supendi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Secara otomatis, Taufik Hidayat naik menjadi pelaksana tugas bupati sambil menunggu pelantikannya sebagai bupati definitif.

Perjalanan Unik Taufik

Terpilihnya Taufik Hidayat sebagai wakil bupati Indramayu juga tergolong unik. Dia adalah politikus Partai Golkar. Taufik menjabat ketua DPD II Partai Golkar setempat.

Golkar bukanlah parpol pengusung pasangan Hj Anna Sophanah-Supendi pada Pilkada 2016. Pasangan ini justru diusung Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PKS.

Namun, Gerindra dan Demokrat merekomendasikan Taufik. Sementara PKS yang memiliki tiga kursi di DPRD Indramayu mencalonkan kadernya sendiri, Agung Mardianto.

Dalam musyawarah mufakat Jumat (9/8/2019), seluruh fraksi memilih Taufik Hidayat. Hanya PKS yang tetap memilih Agung. Taufik akhirnya dinyatakan menang aklamasi.

Nah yang menarik selanjutnya adalah teka teki pemilik kursi wakil bupati setelah Taufik Hidayat dilantik menjadi bupati nantinya.

Akankah parpol pengusung sepakat memilih Agung Mardianto dari PKS yang kalah bersaing pada pemilihan wakil bupati sebelumnya? Menarik ditunggu.

TAG

BERITA TERKAIT