RAKYATKU.COM - Siapa sangka bencana itu datang di kala santai. Seorang perempuan muda tewas tertembak saat sedang main game dalam rumahnya.
Namanya, Atatiana Jefferson (28). Korban ditembak mati ketika dia bermain video game di rumah bersama kemenakannya.
Pelakunya seorang polisi kulit putih bernama Aaron Dean. Kejadiannya di Fort Worth, Texas pada Sabtu dini hari (12/10/2019). Korban ditembak saat mengintip lewat jendela, kebisingan di luar rumah.
Insiden itu, kurang dari dua pekan setelah seorang polisi wanita kulit putih dipenjara karena membunuh seorang pria kulit hitam di apartemennya di dekat Dallas.
Peristiwa itu memicu gelombang kemarahan di AS. Kekerasan biru-hitam memicu munculnya Gerakan Black Lives Matter.
"Kita semua patah hati hari ini. Atatiana adalah wanita muda yang cantik, cerdas, dan luar biasa, yang diambil secara tidak adil dari keluarganya," kata Wali Kota Fort Worth, Betsy Price dalam konferensi pers.
"Sebagai seorang ibu, nenek, saudara perempuan, bibi, saya tidak bisa membayangkan hal yang lebih buruk dan saya sangat menyesal," lanjut dia.
Polisi mengatakan, pelaku telah didakwa dengan pembunuhan dan ditahan.
Kepala polisi sementara Fort Worth, Ed Kraus mengumumkan nama Dean di depan umum. Dia menjanjikan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan dan cepat.
"Maksud saya adalah untuk bertemu dengannya hari ini untuk mengakhiri pekerjaannya dengan Departemen Kepolisian Fort Worth. Namun, petugas itu mengajukan pengunduran dirinya pagi ini sebelum kami bertemu," kata Kraus.
Saudara Jefferson, Darius Carr, menuntut tindakan segera yang cepat pada Senin pagi. "Pria ini membunuh seseorang," kata Carr seperti dikutip dari Gulf News.
Penembakan itu terjadi setelah seorang tetangga memanggil polisi untuk melaporkan bahwa pintu depan dan samping Jefferson terbaring, terbuka.
Rekaman kamera CCTV menunjukkan dua petugas menggunakan senter berjalan diam-diam di sekitar rumah korban. Petugas itu kemudian melihat seseorang berdiri di dalam rumah dekat jendela.
Pengacara keluarga, Lee Merritt mengatakan korban saat itu mendengar suara di halaman belakang. Dia lalu berjalan menuju jendela untuk melihat apa yang terjadi. Saat itulah dia ditembak.
Dalam rekaman terdengar polisi itu mengatakan, "Angkat tangan, tunjukkan tanganmu!"
Kata-kata itu segera diikuti oleh suara tembakan.
"Tidak ada alasan baginya untuk dibunuh. Tidak ada," kata halaman GoFundMe yang diselenggarakan untuk membantu biaya pemakaman.
Ratusan pelayat mengambil bagian dalam peringatan Minggu di Fort Worth untuk menghormati Jefferson. Beberapa di antaranya meneteskan air mata. Sebagian yang lain menangis karena marah.