RAKYATKU.COM, MAKASSAR -- Senin malam, 14 Oktober 2019. Jarum jam menunjukkan pukul 23.00 Wita. KM Sinabung perlahan merapat di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar. Di bibir dermaga, sudah bersiap 2 Satuan Setingkat Pleton (SST) prajurit dari Lantamal VI.
Kapal ini mengangkut 860 pengungsi dari Wamena. Saat kapal merapat, dan tangga ke kapal dipasang, para prajurit Pangkalan Utama TNI AL VI ini pun bergegas naik. Mereka membantu mengangkat barang penumpang, juga menggendong anak-anak. Ini dilakukan para prajurit tersebut, guna meringankan beban para pengungsi, juga memperlancar proses debarkasi dari KM Sinabung.
Dua SST ini, terdiri dari Medical Quick Respone Team (MQRT) Lantamal VI, prajurit Lantamal VI dan prajurit Marinir dari Yonmarhanlan VI, serta Pomal Lantamal VI.
Asisten Operasi (Asops) Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ardhi Sunaryo, S.T., M.M, tadi malam menjelaskan, Lantamal VI menerjunkan prajuritnya untuk membantu 860 pengungsi dari Wamena, Papua, yang datang dengan menggunakan KM Sinabung, di pelabuhan Soekarno Makassar.
"Prajurit Lantamal VI, membantu meringankan beban pengungsi Wamena, Papua, yang tiba di pelabuhan penumpang Soekarno malam ini. Prajurit membantu mengangkat barang-barang serta anak-anak mereka, untuk diturunkan dari kapal dan yang sakit langsung ditangani MQRT Lantamal VI yang sudah siap dengan obat-obatan dan peralatan medisnya" ujar Asops Danlantamal VI.
Lebih Lanjut Asops menjelaskan, untuk memperlancar dan memberikan kenyamanan serta keamanan kepada pengungsi dari Wamena ini, Lantamal VI juga menerjunkan prajuritnya bersama 10 Polisi Militer Angkatan Laut.
"Prajurit Lantamal VI bersamal 10 anggota Pomal Lantamal VI membantu kelancaran dan mengatur kendaraan, yang akan mengangkut mereka ke daerah tujuan dengan menggunakan 38 bus, di antaranya Makassar 37 orang, Toraja 698 orang, dan Luwu 125 orang," tutur Kolonel Ardhy.
Tampak hadir bersama Asops Danlantamal VI dalam menyambut para pengungsi tersebut, pejabat Otoritas Pelabuhan dan Forkopinda Sulsel.