RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Senin, 14 Oktober 2019. Jarum jam menunjuk ke pukul 08.00 Wita. Sonrong dg Mangun (90), sedang duduk-duduk di balai-balai kolong rumahnya, sambil menikmati matahari pagi.
Tiba-tiba dari belakang, Sikki dg Santa (47) menebas leher bagian belakang dengan parang. Leher korban nyaris putus.
Korban langsung jatuh dan meninggal di tempat. Sementara pelaku tidak melarikan diri. Ia berdiri di tempatnya, menyaksikan korban meregang nyawa. Tangannya masih memegang parang berlumuran darah.
Pada saat itu, melintaslah seorang warga bernama Dg Ranu (40) di depan rumah korban. Ia melihat korban berlumuran darah di atas balai-balai. Di samping korban, berdiri pelaku memegang perang berlumuran darah.
Dg Rannu langsung menghubungi aparat kepolisian setempat. "Dia ditemukan oleh warga setempat saat korban sudah meninggal dunia," katanya.
Tidak sampai setengah jam, aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian. Mereka langsung mengamankan pelaku yang masih memegang parang. Sementara korban sendiri langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
Motif pelaku melakukan pembunuhan ini masih belum diketahui, dan polisi sementara mendalaminya. Menurut keterangan warga sekitar, pelaku pernah mengidap gangguan jiwa.
"Tanpa ada sebab dan akibat pelaku langsung menebas leher korban dan langsung meninggal di tempat, pelaku merupakan tetangganya sendiri," ujar Kapolres Takalar, AKBP Gany Alamsyah.