Minggu, 13 Oktober 2019 19:15
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, RAMLA – Insiden ini terjadi di Kota Ramla bagian tengah, Israel. Minggu, 13 Oktober 2019. Dini hari itu, seorang imam masjid sedang dalam perjalanan ke masjid untuk memimpin salat subuh.

 

Tiba-tiba berondongan peluru mengadang langkahnya. Ada tujuh peluru menembus tubuhnya. Dilansir dari Wafa, dia meninggal akibat luka yang parah.

Sehari sebelumnya, Sabtu (12/10/2019), tiga warga Komunitas Arab-Palestina di Israel terluka serius akibat insiden penembakan yang terjadi pada waktu Subuh di Kota Arab Ramla, Rahat dan Ara.

Seorang insinyur di Kota Rahat, Naqab, juga terkena tembakan tiga peluru di kakinya ketika ia keluar dari masjid seusai salat Subuh di sebuah masjid.Ia selamat setelah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

 

Sementara itu, di Kota Ara, seorang pemuda berusia 20 tahun juga terluka parah dalam serangan penembakan.

Ketiga insiden penembakan tersebut menandai naiknya kekerasan yang dialami warga Komunitas Arab-Palestina di Israel, dan membuktikan kelambanan keamanan Israel dalam menangani penggunaan senjata ilegal.

Laporan-laporan juga mengatakan, 13 warga Palestina meninggal bulan lalu di kota-kota Ara di Israel, sehingga total 69 orang menjadi korban akibat insiden penembakan sejak awal tahun.

Ayman Odeh dan Ahmad Tibi, dua anggota Ara dari parlemen Israel (Knesset) secara langsung menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, atas penyebaran kejahatan terhadap Komunitas Palestina di Israel dengan tidak melakukan tindakan apa pun untuk menghentikannya.

Selain itu, para pemimpin Arab di Israel mengatakan, lebih dari 90 persen senjata yang dijual di pasar gelap di komunitas Palestina berasal dari pihak keamanan Israel dan 60 persen dari kasus pembunuhan dilakukan dengan senjata-senjata tersebut.

TAG

BERITA TERKAIT