Sabtu, 12 Oktober 2019 08:17
Anggota Pasukan Suriah yang didukung Turki memasuki kota Rasulayn, Suriah pada hari Jumat (Anadolu)
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, KOBANI - Pasukan Turki secara tidak sengaja menembaki unit Pasukan Khusus AS di Suriah utara pada hari Jumat (11/10/2019).

 

CNN melaporkan bahwa artileri jatuh beberapa ratus meter dari tempat pasukan AS ditempatkan, dan untungnya tidak ada yang terluka.

Penembakan itu terjadi di bukit Mashtenour di Kobani, sebuah kota perbatasan di bawah kendali Kurdi.

Pasukan Turki bergerak di wilayah itu untuk merebutnya kembali dari kelompok pejuang Kurdi YPG, yang disebut sebagai organisasi teroris oleh Ankara.

 

Pasukan Turki menuduh bahwa pejuang YPG berencana untuk meluncurkan serangan ke perbatasan dari daerah tersebut.

Baik pejabat senior Pentagon maupun pejabat intelijen Kurdi Irak mengkonfirmasi penembakan itu. Namun, CNN melaporkan bahwa tidak ada indikasi penembakan itu disengaja.

"Artileri Turki mengenai unit operasi khusus AS dekat Kobani pada hari Jumat," kata pejabat AS. 

"Peluru artileri menghantam beberapa ratus meter dari tempat pasukan khusus AS berada. Tidak ada cedera."

Militer Turki juga mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa itu kecelakaan. Dikatakan bahwa begitu mereka menyadari kesalahan tersebut, mereka menghentikan serangan.

Namun wartawan di wilayah tersebut mengutip pejabat lain yang mengatakan bahwa tidak mungkin itu kesalahan. 

"Mereka tahu kita ada di sana, kita memberi tahu mereka posisi kita. Tidak ada target lain di daerah itu. Mereka berusaha mengusir kita. Jika Turki bisa membuat kami pergi, sehingga mereka dapat mengepung Kobane, semuanya sudah berakhir, '' kata seorang pejabat Koalisi kepada reporter Telegraph, Josie Ensor.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa penembakan itu sangat berat, pasukan AS mempertimbangkan membalas tembakan.  

Namun, Pentagon belum memberikan komentar mengenai hal itu.

Serangan salah sasaran ini terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menarik Unit Operasi Khusus AS yang telah ditempatkan selama bertahun-tahun di kawasan itu.

TAG

BERITA TERKAIT