RAKYATKU.COM - Sebuah kapal tanker minyak Iran dihantam oleh dua rudal dalam aksi teroris ketika berlayar melalui Laut Merah.
Dua ledakan terpisah memicu tumpahan minyak dan menembaki kapal yang rusak parah milik Perusahaan Minyak Iran (NIOC), dikutip dari Mirror Online, Jumat (11/10/2019).
NIOC milik negara mengklaim ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh serangan roket sekitar pukul 5 pagi waktu setempat pada Jumat pagi.
Situs web pelacakan kelautan menunjukkan kapal tanker Sinopa yang berusia 20 tahun berada di posisi sekitar 60 mil barat daya Jeddah di Arab Saudi.
Kapal, yang sebelumnya bernama Susangird, dilaporkan dalam perjalanan ke Suriah melalui Terusan Suez dan Mediterania dengan muatan satu juta barel minyak.
Laporan dari Iran mengklaim minyak tumpah ke laut setelah beberapa tank utama rusak dalam ledakan pada jam 5 pagi dan 5.20 pagi, tetapi situasinya telah "distabilkan" oleh para awaknya.
Laporan tersebut tidak mengutip bukti untuk mendukung klaim bahwa itu adalah serangan teror dan mereka tidak menyalahkan.
"Dua rudal menghantam kapal milik Iran di dekat kota pelabuhan Jeddah Arab Saudi," kata TV pemerintah, mengutip NIOC.
Kantor berita semi-resmi Fars Iran, yang memberi nama kapal itu sebagai Sabiti, mengatakan "para pakar teknis" mencurigai "kegiatan teroris".
Semua anggota kru selamat dan tidak terluka, kata laporan dari Iran.
Kantor berita Nour, yang dekat dengan Pengawal Revolusi Iran, mengatakan kru itu selamat dan memberi nama kapal yang terserang sebagai "Sanitasi".
Sinopa membawa sejuta barel minyak menuju Suriah, Tanker Trackers melaporkan.
Itu adalah kapal tanker Iran ketiga yang menjadi lumpuh di Laut Merah hanya dalam waktu enam bulan.
Pada bulan Mei, tanker Happiness 1, yang mengangkut setidaknya 1,1 juta barel bahan bakar minyak, terpaksa mencari perbaikan di pelabuhan Saudi setelah mengalami "kegagalan mesin dan kehilangan kendali".
Pada bulan Agustus, sebuah kapal bernama HELM mogok 75 mil dari Arab Saudi.