Sabtu, 12 Oktober 2019 08:01
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, TIONGKOK - Seorang ibu secara tidak sengaja membunuh putrinya yang berusia delapan tahun, ketika dia salah menjawab pekerjaan rumahnya.

 

Menurut Oriental Daily, seorang gadis dari Tiongkok sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya sambil menonton kartun di rumah suatu sore. Karena dia tidak sepenuhnya fokus pada pekerjaan rumahnya, dia membuat banyak kesalahan.

Ketika ibunya memeriksa pekerjaan rumah putrinya dan melihat kesalahannya, dia menjadi tidak sabar dan memukulinya di belakang kepalanya. Gadis itu meledak menangis kesakitan.

Tiba-tiba ibunya merasa bersalah atas apa yang dia lakukan, jadi dia mengambil sebungkus kaki ayam acar dan memberikannya kepada putrinya untuk membujuknya, berharap putrinya akan memahami emosinya saat itu. Gadis itu berhenti menangis setelah memakan kaki ayam.

 

Namun, tidak lama setelah itu, gadis itu mulai mengalami pusing dan mulai muntah. Ibunya segera membawanya ke rumah sakit, tetapi tidak ada yang bisa dilakukan dan dia dinyatakan meninggal malam itu.

Ibunya dilanda kesedihan dan mulai bertanya-tanya apakah kaki ayam yang dia berikan kepada putrinya beracun, karena dia makan makanan ringan sebelum dia meninggal. Dia khawatir camilan itu telah merenggut nyawa anaknya, tetapi dokter menemukan penyebab kematiannya yang sebenarnya.

Dokter mengungkapkan, meninggalnya putrinya disebabkan oleh memar otak - suatu bentuk cedera otak traumatis di mana jaringan otak memar - disebabkan oleh kekuatan eksternal.

Ibunya dengan sedih mengakui, bahwa dia telah memukuli putrinya di bagian belakang kepalanya sebagai hukuman dan menyesali tindakannya.

Dokter kemudian menjelaskan lebih lanjut, bahwa otak gadis itu sudah mengalami malformasi serebrovaskular, yang merupakan kondisi langka yang mempengaruhi pembuluh darah dan aliran darah di otak, menurut Riley Children's Health. Malformasi ini melibatkan arteri dan vena tetapi tidak kapiler.

Ketika sang ibu memukul kepala gadis itu, dampaknya telah menyebabkan pembuluh darah yang cacat di otaknya pecah, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

Dokter kemudian mengatakan, bagian belakang otak adalah tempat sistem saraf pusat dan bagian yang mengendalikan sistem pernapasan. Jika dipukul dengan kekuatan eksternal, itu dapat menyebabkan kerusakan dan menyebabkan serangkaian komplikasi termasuk kegagalan pernapasan.

Dokter kemudian menyarankan orang tua, untuk tidak memukul anak-anak mereka sebagai hukuman, karena dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis.

TAG

BERITA TERKAIT