Senin, 07 Oktober 2019 16:29
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal di Moskow pada 4 Oktober 2019 (Getty Images)
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, MOSKOW - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengungkapkan bahwa ia memiliki penyakit neuromuskuler kronis.

 

Dalam sebuah pidato di Moskow pada hari Sabtu, Duterte mengatakan kepada orang-orang Filipina yang tinggal di ibukota Rusia bahwa ia menderita myasthenia gravis, yang ia gambarkan sebagai "kerusakan saraf".

Menurut United States National Institute of Neurological Disorders and Stroke, penyakit ini menyebabkan kelemahan pada otot rangka.

Gejala umumnya termasuk kelopak mata terkulai, penglihatan kabur, kesulitan menelan, gangguan bicara dan sesak napas.

 

Meskipun tidak ada obat yang diketahui, penderitanya bisa menerima perawatan tertentu, dan sebagian besar orang yang menderita kondisi ini memiliki harapan hidup normal.

Duterte berada di Rusia untuk kunjungan resmi lima hari yang bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan Moskow.

Ini bukan pertama kalinya pemimpin Filipina membuat pengakuan publik tentang masalah kesehatannya.

Pada tahun 2017, Duterte mengatakan dia membutuhkan oksigen tambahan saat tidur. Dan awal tahun ini, dia mengatakan dia menggunakan obat tidur.

Dia juga mengakui menggunakan fentanyl (opioid sintetis yang 50 kali lebih kuat dari heroin) untuk menghilangkan rasa sakit di masa lalu.

TAG

BERITA TERKAIT