Minggu, 06 Oktober 2019 18:39
Jolly ternyata berselingkuh dengan iparnya, Shaju, lalu menghabisi anggota keluarga mereka satu demi satu untuk mengincar hartanya.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, KERALA - Seorang ibu rumah tangga di India, juga tiga lainnya, ditangkap kemarin. Itu untuk membantu penyelidikan kematian enam anggota keluarga, termasuk suaminya.

 

Dengan penangkapan itu, polisi Kerala akhirnya mengungkap kasus kematian 6 anggota keluarga Katolik di distrik Kozhikode, India, selama kurun waktu 14 tahun, antara tahun 2002 dan 2016.

Sebagai bagian dari penyelidikan, polisi menggali kembali kuburan keluarga pada 4 Oktober 2019 lalu. Itu untuk menyelidiki penyebab di balik kematian enam anggota keluarga yang meninggal dalam misteri.


"Terdakwa membuat rencana yang cermat dan cara yang aman untuk menyembunyikan pembunuhan. Ini adalah kasus yang menantang," kata seorang perwira polisi.

 

Perwira itu juga mengatakan, dia tidak menyangkal itu adalah tragedi untuk menguasai harta korban, dan tragedi itu dimulai ketika seorang guru Annamma Thomas (57), meninggal pada tahun 2002. Tetapi keluarganya pada saat itu, menganggapnya sebagai kematian alami.

Enam tahun kemudian, suaminya, Tom Thomas (66), meninggal karena gagal jantung diikuti oleh putra mereka Roy Thomas (40), pada 2011 yang meninggal dengan cara yang sama.

Namun, laporan autopsi akhirnya mengungkapkan, bahwa ia diracun sebelum kematiannya. Pada 2014, saudara lelaki Annamma, Mathew Manjadiyil (67), juga meninggal dengan cara yang sama.

Pada 2016, cucu keluarga, Alphonsa (2), meninggal karena serangan jantung dan dalam beberapa bulan ibunya, Sili (27), juga meninggal.

Belakangan terungkap, pembunuh berantai berdarah dingin itu adalah sang menantu, istri Roy Thomas bernama Jolly. Dia menjadi tersangka utama, yang dengan tega ikut meracun suaminya, Roy Thomas. Jolly ternyata merancang itu bersama selingkuhannya Shaju, yang juga merupakan suami Sili. Keduanya mengincar properti keluarga itu.

Polisi sedang mengumpulkan catatan terperinci dari panggilan telepon keduanya, dan sedang menunggu bukti ilmiah dengan menggali jasad para korban.

Polisi menanyai Jolly dan Shaju delapan kali, dan menemukan kontradiksi dalam pernyataan mereka.

Polisi juga menemukan Jolly berada di setiap lokasi ketika enam orang tewas. Tetapi ketika polisi meminta Jolly untuk melakukan tes poligraf, dia menolak dengan alasan kesehatan.

Menurut informasi panggilan polisi, Jolly dan Shaju terhubung pada waktu yang 'aneh'.

Para ahli forensik menemukan adanya racun sianida, ketika mayat-mayat itu dihirup dalam semua kasus. Tetapi itu adalah racun yang bergerak lambat.

"Kami menemukan kematian Roy dari keracunan sianida sementara istrinya mengklaim bahwa dia meninggal karena serangan jantung," kata pejabat kepolisian.

Polisi Kerala sekarang menahan dua terdakwa sehubungan dengan kasus pembunuhan, di mana keduanya diduga menaruh racun ke makanan dan minuman para korban.

TAG

BERITA TERKAIT