Minggu, 06 Oktober 2019 09:24
Hakim Khanakorn Pianchana
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM,  - Seorang hakim di Thailand mencoba bunuh diri di pengadilan, setelah menuduh atasannya mencampuri putusannya.

 

Hakim Khanakorn Pianchana menembak dadanya setelah membebaskan lima terdakwa, yang tiga diantaranya bisa dihukum mati.

Dia kabarnya telah dirawat di rumah sakit di provinsi Yala Selatan, dan kondisinya stabil.

Setelah percobaan bunuh diri tersebut, beredar memo 25 halaman yang dikaitkan dengan sang hakim. Itu merinci bahwa atasannya berusaha memaksanya untuk mengubah vonis menjadi bersalah.

 

Dokumen itu telah diposting di halaman Facebook Hakim Khanakorn, bersama dengan video pendek yang mengungkapkan tuduhan serupa.

"Kembalikan vonis kepada hakim. Kembalikan keadilan kepada orang-orang," kata Hakim Khanakorn.

Dia juga menceritakan bahwa dalam kasus sebelumnya, dia ditekan untuk meringankan hukuman terhadap tiga tentara yang terlibat dalam pembunuhan warga sipil karena dia diberitahu bahwa mereka melaksanakan tugas negara mereka.

Dokumen itu juga merinci keluhan lain, tentang gaji dan kondisi kerja para hakim di pengadilan yang lebih rendah.

Dan, dia menegaskan keinginannya untuk mengubah hukum agar hakim senior tidak meninjau kembali putusan hakim pengadilan rendah sebelum dikeluarkan

Seorang juru bicara pengadilan mengatakan bahwa tindakannya merupakan dampak dari tekanan pribadi.

Tetapi beberapa ahli hukum berpendapat bahwa itu menyoroti tuduhan bahwa pengadilan bisa dimanipulasi.

Yingcheep Atchanont dari kelompok pengawas keadilan independen, iLaw telah menyatakan rasa hormatnya terhadap Hakim Khanakorn.

"Sebagai salah satu orang yang berkampanye untuk reformasi peradilan, saya selalu percaya bahwa ada hakim yang memiliki prinsip dan berani untuk merusak sistem tetapi tidak pernah tahu di mana mereka berada," katanya.

"Terima kasih telah memberi tahu kami bahwa kepercayaan kami benar dan ada harapan."

TAG

BERITA TERKAIT