Minggu, 06 Oktober 2019 07:30
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM -  Seorang bayi laki-laki yang baru lahir masuk dalam daftar lahir mati di sebuah rumah sakit di Kazakhstan. Namun bayi mungil itu tiba-tiba bergerak tapi hanya dibiarkan membeku sampai mati di lemari es rumah sakit.

 

Alasannya, dokumen rumah sakit sudah mengklasifikasikannya sebagai bayi mati, dikutip dari Mirror Online, Minggu (6/10/2019).

Kasus mengerikan itu telah menyebabkan tuduhan pembunuhan terhadap dua dokter senior. Kepala dokter Kuanysh Nysanbaev memerintahkan agar bayi itu harus dimasukkan ke dalam gudang pendingin untuk orang yang sudah meninggal.

Walaupun dia tahu kaki anak itu bergerak, kata jaksa penuntut dalam persidangannya baru-baru ini.

 

Dia dan seorang ahli kandungan yang tidak disebutkan namanya di pusat perinatal regional Atyrau sekarang menghadapi tuduhan pembunuhan dan bisa dipenjara hingga 20 tahun.

Pembunuhan bayi medis baru terungkap karena para detektif telah menyadap telepon Nysanbaev sebagai bagian dari penyelidikan suap yang tidak terhubung, kata laporan.

"Setelah lahir, bayi itu terdaftar sebagai lahir mati, padahal sebenarnya dia masih hidup," kata kepala polisi anti korupsi Shyngys Kabdula.

"Setelah anak itu memberi tanda-tanda kehidupan, para dokter, alih-alih mengambil tindakan segera. Namun memutuskan untuk bertindak sesuai dengan dokumen yang sudah dikeluarkan mengatakan bahwa anak itu sudah mati.

“Bayi itu ditempatkan di lemari es (kamar mayat). Dia berbicara tentang bayi di telepon .... Bayi itu meninggal di lemari es."

Nysanbaev dan dokter kandungan memutuskan bahwa database komputer rumah sakit sudah menunjukkan bahwa bayi itu sudah mati dan mereka tidak ingin memperbaikinya.

Kepala kesehatan regional Manshuk Aimurzieva mengatakan: "Tuduhan terhadap dokter seperti itu membuatku takut."

Wakil menteri kesehatan Lyazzat Aktayeva mengatakan: "Saya minta maaf kepada keluarga, kepada ibu dari anak itu."

Nysanbaev secara terpisah dituduh menggunakan pejabat suap untuk menutupi kesalahan medis dan untuk mendapatkan liburan asing yang mewah.

Para dokter telah ditahan sambil menunggu penyelidikan.

Dari 5.046 anak yang lahir di pusat perinatal regional Atyrau sejak awal 2019, 56 meninggal segera setelah lahir dan 77 meninggal di dalam rahim, Kazpravda melaporkan.

Pada 26 Mei, seorang wanita yang tinggal di wilayah Isatai meninggal di pusat tersebut saat melahirkan.

Investigasi atas kasus ini sedang dilakukan.

TAG

BERITA TERKAIT