RAKYATKU.COM,BARRU - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Barru bersama Polri-TNI menggelar salat gaib mendoakan almarhum Randi.
Randi merupakan mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) yang meninggal tertembak saat demo di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Selain salat gaib, PMII juga membakar lilin sebagai simbol duka di depan Mapolres Barru, Rabu malam (2/10/2019).
Massa PMII Barru menyampaikan tuntutan soal kasus kematian Randi. Merekan ingin pelaku penembak Randi ditangkap dan diadili sesuai prosedur hukum.
"Kalau perlu pengusutan pelaku dilakukan secara terbuka dan diketahui publik," kata perwakilan PMII Barru.
Kapolres Barru, AKBP Burhaman menerima dengan baik tuntutan PMII Barru dan berjanji meneruskannya ke Mabes Polri.
"Kami mengucapakan belasungkawa atas meninggalnya aktivis PMII Randi. Insya Allah tuntutan ini kami teruskan ke Mabes Polri," kata AKBP Burhaman.
Mengenai perkembangan kasus Randi, lanjut Burhaman, sesungguhnya sudah dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Polri bahkan telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap oknum pelaku penembak Randi.
"Perlu kami ingatkan, bahwa Polri sementara bekerja menangani kasus ini. Tidak usah khawatir karena ini masih dalam penyelidikan," ujarnya.
Dia meminta PMII untuk bersabar, menunggu hasil penyelidikan Polri.
Adapun kabar yang beredar bahwa yang melakukan oknum polisi, Burhaman menyebut hal itu belum jelas kebenarannya.
Sebab, kata dia, saat ini tak sedikit ditemukan oknum tertentu yang memegang senjata selain polisi, dan disalahgunakan.