Selasa, 01 Oktober 2019 12:15
Rumah zakat.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tragedi kerusuhan di Wamena yang telah menewaskan 33 orang warga, 84 orang luka ringan, serta 7.278 mengungsi menjadi duka bersama.

 

Rumah Zakat sebagai lembaga kemanusiaan, merespons kejadian ini sebagai kejadian kemanusiaan, karena ribuan warga yang merasakan dampaknya.

Merespons kejadian di Wamena,  Rumah Zakat mengirimkan lima relawan yang kini telah tiba di Wamena. Di sana para relawan menyalurkan bantuan logistik untuk warga dan juga mendirikan dapur umum. 

Selain lima relawan, Rumah Zakat pun menerjunkan 20 orang untuk membantu para pengungsi di Sentani Jayapura.

 

"Para relawan berkoordinasi dengan TNI dan juga pihak-pihak terkait, dalam upaya membantu warga Wamena. Sebab kami harus terus waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ungkap CEO Rumah Zakat, Nur Efendi.

Aksi Kemanusian Wamena, akan terus berlanjut hingga keadaan kembali normal. Adapun rencana aksi selanjutnya, adalah distribusi bantuan logistik dan paket makanan siap saji, pendampingan psikososial, layanan medis dan santunan sosial, sementara itu kebutuhan mendesak yang diperlukan warga Wamena adalah bahan pangan, keperluan bayi, obat-obatan, selimut dan pakaian, serta hygiene kit.

Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)  Mansur mengatakan, usai kerusuhan di Wamena Papua, sekitar 1.300-an warga Sulawesi Selatan masih mengungsi.

Mansur melanjutkan, warga yang mengungsi dari Wamena dan kini berada di Jayapura kurang lebih sekitar 1.300-an orang itu ditampung di rumah-rumah tongkonan warga, di Asrama Lanud 751 Jayapura, Rindam Jayapura, dan sebagian ada di keluarga masing-masing.

Ia menambahkan, kondisi terakhir sudah aman dan kondusif.

Branch Manager Rumah Zakat Makassar menuturkan, mengantipasi kedatangan pengungsi dari Wamena, Rumah Zakat Makassar sudah mendirikan Posko Crisis Center. Posko ini siap melayani para pengungsi yang membutuhkan bantuan berupa penginapan, akomodasi, dll.

“Jadi kami terus memantau keadaan saudara-saudara kita di Wamena, kami sudah memantau bandara dan koordinasi dengan berbagai dinas terkait, namun memang belum ada pengungsi Wamena yang tiba di Sulsel,” tutupnya.

TAG

BERITA TERKAIT