Selasa, 01 Oktober 2019 09:15
Putri, korban peluru nyasar di Kendari.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Inilah salah satu bahaya obral peluru. Seorang ibu hamil yang sedang tidur mengalami luka tembak di betis.

 

Perempuan bernama Putri (23) itu terkena peluru nyasar yang ditembakkan polisi untuk membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra).

Jarak gedung DPRD dengan rumah Putri sekitar tiga kilometer. Ternyata peluru itu menembus atap seng dan mengenai betis Putri pada Kamis (26/9/2019). 

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 wita. Suami putri, Zaenal Arifin mendengar suara dari atap seng. Seperti suara lemparan batu. 

 

Dia baru sadar setelah istrinya berteriak kesakitan. Setelah diperiksa, terlihat darah mengucur pada betis.

"Saya cuci ternyata ada lubang betis bagian kanan belakang lutut dengan kedalaman empat sentimeter dan sebesar kelinking dan panjang satu sentimeter, dan warna kuning emas," kata Zainal.

Putri kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Saat tiba di rumah sakit, dokter mengambil proyektil peluru dari paha belakang sebelah kanan Putri yang sedang hamil enam bulan. 

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt mengatakan proyektil tersebut sudah diserahkan ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, untuk uji balistik guna menyelidiki asal peluru itu. 

Polisi juga langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Zaenal mengaku sudah memeriksa atap rumah yang terbuat dari seng. Ia menemukan lubang yang diduga tembus peluru yang bersarang di betis istrinya.

TAG

BERITA TERKAIT