Senin, 30 September 2019 09:00
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Seorang lelaki di Tiongkok mendadak pingsan. Ibunya mengira jika dia sedang mabuk akibat minum alkohol diam-diam.

 

Namun pria 27 tahun itu sebenarnya pingsan akibat menderita penyakit langka, sindrom autobrewery usai makan gula, dikutip dari Daily Star, Senin (30/9/2019).

Sindrom itu membuat tubuhnya secara alami memetabolisasikan gula menjadi minuman keras dan membuatnya menderita penyakit hati yang parah, menurut penelitian yang baru diterbitkan.

Dia bahkan kadang-kadang menjadi mabuk setelah minum minuman bersoda non-alkohol, sesekali pingsan setelah minum soda.

 

Sindrom Autobrewery, kadang-kadang disebut penyakit mabuk, diduga disebabkan oleh fermentasi usus dan berlimpahnya ragi internal.

Tetapi secara misterius, ketika petugas medis di Beijing merawat pria itu dengan obat anti-jamur untuk membunuh ragi ia tidak menunjukkan perbaikan.

Dia dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit di mana dokter mengamati kadar alkohol dalam darahnya melonjak hingga 400 miligram per desiliter setelah makan makanan bergula.

"Itu setara dengan 15 tembakan wiski 40%," kata penulis utama Jing Yuan.

Menyelidiki misteri itu, ahli mikrobiologi Yuan dan rekannya menganalisis 14 sampel kotoran pria yang diambil pada waktu yang berbeda dalam sehari.

Pada puncak keracunannya, 18,8% bakteri dalam sampelnya adalah Klebsiella pneumoniae.

Ini adalah 900 kali lebih banyak dari bakteri dari biasanya.

Para peneliti kemudian menumbuhkan lebih banyak bakteri di laboratorium dan mengidentifikasi strain yang menghasilkan alkohol dalam kadar tinggi.

Ketika strain ini diumpankan ke tikus lab mereka memiliki tanda-tanda kerusakan hati hanya empat minggu kemudian. Sebaliknya, tikus yang diberi ragi dan gula tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan hati.

Tim peneliti percaya bahwa bakteri tersebut mungkin bertanggung jawab atas beberapa kasus penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) yang dapat berkembang menjadi gagal hati dan kanker hati.

Untungnya, pasien awal pulih dari sindrom autobrewery yang didorong oleh bakteri berkat rejimen antibiotik dan perubahan diet.

“Kami ingin menyelidiki mengapa beberapa orang memiliki jenis K. pneumonia yang memproduksi alkohol dalam usus mereka sementara yang lain tidak,” Yuan, seorang ahli mikrobiologi di Capital Institute of Pediatrics di Beijing, mengatakan.

Penelitian, Penyakit Hati Berlemak yang Disebabkan oleh Klebsiella pneumoniae Penghasil Alkohol Tinggi, diterbitkan dalam Metabolisme Sel pada 19 September.

TAG

BERITA TERKAIT