RAKYATKU.COM - Almarhum mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dijadwalkan untuk dimakamkan dalam upacara pribadi di desanya.
Pemakaman pada Sabtu sore waktu setempat di Kutama diperkirakan akan mengakhiri perselisihan selama seminggu antara keluarga Mugabe dan pemerintah, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (28/9/2019).
Setelah masa pertengkaran awal, keluarga Mugabe sebelumnya telah menyetujui permintaan pemerintah untuk menguburkannya di sebuah kuil di ibu kota, Harare. Tetapi hanya setelah sebuah makam puncak bukit dibangun untuk memisahkannya dari bekas rekan-rekannya.
Pemerintah pada hari Kamis dengan tiba-tiba mengumumkan bahwa keluarga itu telah berubah pikiran.
Pada Kamis malam, sisa-sisa ayah pendiri negara itu dipindahkan dari rumahnya di Harare, dengan polisi dan kendaraan militer mengawal mereka ke Kutama, sekitar 90 kilometer (55 mil) lebih jauh ke barat.
"Sesuai tradisi Zimbabwe kami, para lansia selalu dimakamkan di sore hari, jadi itu akan setelah jam 2 siang (12:00 GMT)," Leo Mugabe, keponakan mantan pemimpin itu, mengatakan kepada kantor berita AFP.
Ini adalah kedua kalinya tubuh Mugabe kembali ke desa Kutama di distrik Zvimba. Ketika jenazah itu pertama kali dibawa pulang minggu lalu bagi publik untuk memberikan penghormatan terakhir, ia diterbangkan dengan helikopter militer.
Haru Mutasa dari Al Jazeera, melaporkan dari Zvimba, mengatakan keinginan Mugabe untuk tidak dimakamkan di Harare, menurut keluarganya.
"Keluarganya mengatakan Mugabe sangat marah pada cara dia dipindahkan dari kekuasaan oleh tentara. Dia tidak ingin dimakamkan di kuil Pahlawan Acre Nasional, menurut keluarga," kata Mutasa.
"Masalah di mana Mugabe harus dimakamkan telah memecah belah negara. Masyarakat tidak memiliki suara di mana dia akan dimakamkan."