RAKYATKU.COM - Insiden kecil terjadi dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saling sindir terjadi antara Presiden AS, Donald Trump dengan wakil dari Venezuela.
Dikutip dari Newsweek, dalam pidatonya di sidang umum PBB, Trump mengecam Presiden Venezuela, Nicolas Maduro sebagai diktator dan boneka Kuba.
"Dia dilindungi pengawal Kuba, bersembunyi dari rakyatnya sendiri sementara Kuba menjarah kekayaan minyak Venezuela untuk mempertahankan pemerintahan komunis," kecam Trump.
Presiden 73 tahun itu menuturkan, AS dan sekutunya membangun koalisi 55 negara yang mengakui pemimpin oposisi, Juan Guaido.
"Kepada rakyat Venezuela yang terjebak dalam mimpi buruk ini, ketahuilah bahwa AS bersatu mendukung kalian," tegas dia.
Mendengar pernyataan itu, kuping Duta Besar Daniela Rodriguez jadi panas. Dia memilih membaca buku Simon Bolivar, tokoh revolusioner Venezuela.
Meski kebanyakan negara Amerika Latin dan Eropa berpihak pada Guaido, Maduro masih mendapat dukungan dari negara seperti Iran, Rusia, hingga China.
Rodriguez kemudian mengunggah foto dirinya saat membaca buku berjudul, "Bolívar heroe, genio y pensamiento universal (Pahlawan Bolivar, Pemikiran Jenius dan Universal).
"Buku ini saya baca ketika Trump merendahkan Sidang Umum PBB dengan perkataan imperialis dan xenofobia-nya," kata Rodriguez.
"Hidup Bolivar! Hidup Venezuela! Hidup rakyat Venezuela yang tidak tunduk terhadap segala kerajaan #HandsOffVenezuela," lanjut dia.
Trump menggunakan kesempatan ini dengan menentang sosialisme tak hanya di Venezuela. Namun juga seluruh dunia, maupun AS.
Dia menyoroti bagaimana ada sejumlah politisi yang mendukung ideologi itu. Seperti Senator Bernie Sanders yang menjadi salah satu pesaing di Pilpres AS 2020.
"Hari ini, saya ingin mengulangi pesan yang saya berikan di dalam negara saya. AS tidak akan menjadi negara sosialis," tegas Trump.