RAKYATKU.COM - Peneliti senior Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Syamsuddin Alimsyah tampil sebagai pembicara pada sekolah kader pengawasan partisipatif, Bawaslu Jawa Barat.
Acara itu berlangsung di Wisma Pendawa Kemensos RI, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (25/9/2019).
Kak Syam, sapaan akrabnya, menekankan nilai-nilai integritas dan moralitas adalah hal utama ditanamkan dalam diri ketika ingin menjadikan bagian dari pengawal demokrasi yang lebih baik.
"Saya mengapresiasi Bawaslu yang cerdas dengan program sekolah kadernya. Ini adalah bagian dari desain jangka panjang guna mempersiapkan pentolan-pentolan pengawas pemilu. Kalian nantinya akan jadi dai-dai pemilu. Kalian adalah kader pejuang demokrasi. Kader yang akan mengikrarkan diri semaksimal mungkin akan mengawasi setiap pemilu agar melahirkan pemimpin yang berintegritas. Bukan pemimpin yang culas mengandalkan isi tas," katanya disambut gemuruh tepuk tangan peserta.
Kak Syam yang juga pendiri Kampong Demokrasi di Bogor, banyak berbagi tips kepada peserta bagaimana orang-orang yang bergerak dalam bidang advokasi, dan harus banyak berjejaring ke luar. Itu juga prasyarat kapasitas dan integritas.
"Teman-teman harus siap menghadapi situasi di lapangan yang cukup beragam. Di sisi lain sebagian masyarakat masih pragmatis, di lain pihak ada juga senang memberi label gerakan ini sok idealis," ujarnya.
Kak Syam mengambil pandangan dalam dirinya dalam menjawab tantangan tersebut, harus menunjukan karya. Dengan demikian kepercayaan akan tumbuh.
Suami legislator DPR RI, Andi Mariattang itu berharap, usai kegiatan ini pengawasan partisipatif untuk pemilu yang lebih baik bisa lebih solid.
Harapannya, mata rantai kejahatan demokrasi melalui pemilu bisa diputuskan. Paling tidak, meminimalkan dengan gerakan-gerakan dari Bawaslu.