Rabu, 25 September 2019 16:48
Salah satu ruangan di kantor DPRD Bone terbakar (kiri). Peserta demo mencoret dinding ruang di kantor DPRD Bone (kanan).
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, BONE -- Rabu, 25 September 2019. Api tiba-tiba berkobar di salah satu ruang paripurna DPRD Bone. Beberapa ban bekas dan kursi yang biasa diduduki wakil rakyat, dibakar para pendemo.

 

Pemicunya, karena Ketua DPRD Bone, Andi Akbar, lamban menemui mahasiswa. Mahasiswa dari berbagai elemen ini, sebenarnya sempat ditemui beberapa anggota DPRD Bone. Namun, para pendemo meminta agar ditemui langsung oleh Ketua DPRD.

Bosan menunggu, mahasiswa mulai beringas. Beberapa orang kemudian membakar ban bekas dan kursi di dalam ruangan itu.

Karena api dibakar di dekat pintu keluar, beberapa mahasiswa yang ada di dalam terjebak. Untung polisi dibantu beberapa staf, selama 30 menit berjibaku memadamkan api dari air toilet. Sehingga, api tidak sempat menjalar ke seisi ruangan itu.

 

Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung di beberapa OKP, dan BEM di beberapa Kampus di Bone itu, menamakan diri Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bone. Mereka menggelar aksi penolakan terhadap RUU KPK dan RUU KUHP.

Dari hasil pantauan, sedikitnya ada 500 lebih massa yang tergabung dalam pergerakan ini, melakukan perjalanan dari Masjid Al Markas menuju Gedung DPRD Bone.

"Awalnya saya tidak tahu kalau di luar ada yang membakar, mungkin karena teman-teman merasa emosi karena lambat ditanggapi oleh Ketua DPRD Bone," kata Akbar, salah seorang demonstran.

Setelah api dipadamkan, para mahasiswa kembali berorasi di depan ruang paripurna, untuk menunggu Ketua DPRD menemuinya, dan memenuhi tuntutan para demonstran. Mahasiswa juga sempat mencoret dinding ruang di kantor wakil rakyat itu.

TAG

BERITA TERKAIT