Selasa, 24 September 2019 19:25
INT
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Pernahkah Anda mendengar tentang Hiperkolesterolemia? Ini adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi dalam darah.

 

Berbicara tentang kolesterol, itu adalah zat lilin, seperti lemak yang diproduksi di dalam tubuh, dan diperoleh dari bahan makanan yang mungkin berasal dari hewan (terutama kuning telur, daging, unggas, ikan, dan produk susu).

Pada dasarnya, tubuh membutuhkan zat ini untuk membangun membran sel, untuk membuat hormon tertentu, dan menghasilkan senyawa yang membantu pencernaan lemak.

Namun, mereka yang memiliki hiperkolesterolemia, berisiko lebih tinggi terkena suatu bentuk penyakit jantung, yang dikenal sebagai penyakit arteri koroner.

 

Kondisi ini terjadi ketika kelebihan kolesterol dalam aliran darah cenderung disimpan di dinding pembuluh darah. Penumpukan kolesterol yang abnormal membentuk gumpalan (plak) yang menyempit dan mengeraskan dinding arteri.

Selain itu, ketika gumpalan semakin besar, mereka dapat menyumbat arteri dan membatasi aliran darah ke jantung seseorang.

Penumpukan plak di arteri koroner mengarah ke penyakit nyeri dada, yang dikenal sebagai angina dan mungkin menempatkan seseorang pada risiko serangan jantung.

Gejala
Sebagian besar orang yang menderita kolesterol tinggi mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, sampai aterosklerosis terkait kolesterol menyebabkan penyempitan arteri yang mengarah ke jantung atau otak mereka.

Penyebab
Kombinasi faktor risiko genetik dan lingkungan dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi. Pilihan gaya hidup tertentu juga berpengaruh, termasuk diet, kurang olahraga, dan rokok.

Selain itu, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kadar kolesterol termasuk jenis kelamin seseorang, usia, dan masalah kesehatan seperti diabetes dan obesitas.

Perawatan
Pengobatan utama untuk menghilangkan kolesterol tinggi dapat berupa perubahan gaya hidup. Ini berarti bahwa seseorang perlu mengikuti diet seimbang dan tetap aktif secara fisik, dengan berolahraga secara teratur.

Tindakan pencegahan
Anda harus menghindari makanan olahan, terutama yang mengandung lemak jenuh. Cobalah untuk makan lebih banyak buah dan sayuran segar, roti gandum dan sereal, serta produk susu rendah lemak.

Tidak hanya ini, Anda harus memastikan bahwa Anda harus mengurangi alkohol dan rokok.

TAG

BERITA TERKAIT