Minggu, 22 September 2019 14:37
Among Waddell
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, QUEENSLAND - "Mahkamah Agung Chairns Queensland, menjatuhkan hukuman 7 tahun penjara kepada Amon Waddell, yang telah membunuh ayahnya, Phillip Waddell," Hakim Jim Henry lalu mengetuk palu.

 

Amon (25) tertunduk lesu. Masih terbayang di benaknya, bagaimana dia meninju dan mencekik ayahnya hingga mati di rumah mereka di Maadi, ujung utara Queensland pada Maret 2018.

Pertengkaran yang berujung kontak fisik ayah dan anak itu, terjadi akibat alkohol. "Kematian bisa dicegah jika salah satu dari mereka, apakah ayah atau anak, pergi," ujar hakim Jim Henry.

 

Itu adalah titik puncak, setelah ayah dan anak itu berkonfrontasi secara lisan pada hari sebelumnya, di Hotel Feluga di dekatnya.

Pengadilan mendengar, kedua belah pihak mengalami trauma pribadi mereka sebelum pertengkaran, Cairns Post melaporkan. 

Waddell senior, telah mengalami cedera di bahunya yang diderita di tempat kerja.

Sementara itu, Waddel junior, telah menerima cedera kepala dalam kecelakaan sepeda motor tahun sebelumnya.

Amon Waddell mengatakan kepada seorang psikolog, bahwa ayahnya menjadi kasar secara fisik. "Dia bukan orang yang membesarkan saya, tetapi dia masih ayah saya," ujarnya.

Jaksa penuntut Mahkota Nathan Crane mengatakan, keduanya tidak berhubungan baik pada saat kejadian, dan Phillip Waddell mengatakan kepada putranya "jika kamu tidak suka, kamu bisa pergi dari sini". 

Menghukum Waddell pada hari Jumat, bagaimanapun, Hakim Henry mengatakan penyebab perkelahian mereka adalah sebuah misteri. 

Waddell mengaku bersalah atas pembunuhan sehari sebelumnya dan akan memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat pada Juli 2021.

Dalam sebuah pernyataan yang diberikan ke pengadilan oleh ibunya Jane Waddell, dia mengatakan, meskipun apa yang terjadi, keluarganya akan melanjutkan dengan cinta dan pengertian.

"Apapun yang terjadi, dia tetap putra saya," ujar Jane.

TAG

BERITA TERKAIT