RAKYATKU.COM, DODOMA - Seorang pria asal Lousiana, Amerika Serikat (AS), tewas tenggelam usai melamar kekasihnya di bawah air. Peristiwa itu terjadi saat keduanya tengah berlibur di Tanzania.
Steven Weber dan Kenesha Antoine menginap di sebuah pondok kayu dengan kamar tidur terendam di bawah permukaan laut di lepas pantai timur Afrika di Pulau Pemba, Tanzania.
Menurut video yang diunggah Antoine di Facebook, Weber melamar kekasihnya dengan berenang di bawah air dan memegang tulisan di tangan di jendela kamar tidur sebelum memberikannya cincin.
Tulisan itu dimasukkan Weber di dalam kantong plastik transparan. "Aku tidak bisa menahan napas cukup lama untuk memberitahumu semua hal yang aku sukai tentangmu. TAPI … Semua yang aku suka tentangmu, aku lebih suka SETIAP HARI!" bunyi tulisan itu.
"Maukah Anda menjadi ISTRI ku. Menikahlah denganku???" sambung tulisan itu.
Setelah itu, Antoine mengatakan dalam unggahan Facebook berikutnya, Webber tidak pernah lagi muncul ke permukaan.
"Kamu tidak pernah muncul dari kedalaman itu, jadi kamu tidak pernah mendengar jawabanku, 'Ya! Ya! Sejuta kali, ya, aku akan menikahimu !!'" tulis Antoine.
"Kita tidak pernah merangkul dan merayakan awal dari sisa hidup kita bersama, karena hari terbaik dalam hidup kita berubah menjadi yang terburuk, dalam putaran nasib yang paling kejam yang bisa dibayangkan," lanjut Antoine.
"Saya akan mencoba untuk menghibur diri dalam kenyataan bahwa kami menikmati pengalaman yang paling menakjubkan dalam daftar ini beberapa hari terakhir, dan bahwa kami berdua sangat bahagia dan benar-benar pusing dengan kegembiraan di saat-saat terakhir kami bersama," tukasnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (22/9/2019).
Resor Manta, tempat pasangan itu menginap, mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kematian Webber.
"Belasungkawa, pikiran, dan doa tulus kami bersama kekasih, keluarga, dan teman-teman yang terkena dampak kecelakaan tragis ini," kata CEO resor itu, Matthew Saus.
Ia menambahkan otoritas setempat sedang menyelidiki insiden itu.
Sementaran itu Departemen Luar Negeri menegaskan bahwa seorang turis AS telah meninggal di Tanzania tetapi tidak memberikan perincian lebih lanjut.
"Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga atas kehilangan mereka. Kami siap memberikan semua bantuan konsuler yang tepat," kata Departemen Luar Negeri AS.
Sumber: CNN