RAKYATKU.COM, ATHENA - Polisi Yunani telah menangkap seorang tersangka dalam pembajakan pesawat dari Athena pada tahun 1985.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (21/09/2019), polisi mengatakan bahwa tersangka adalah seorang pria berusia 65 tahun.
Dia ditangkap pada hari Kamis di pulau Mykonos sebagai tanggapan atas surat perintah dari Jerman.
Letkol Theodoros Chronopoulos, seorang juru bicara kepolisian, mengatakan kepada The Associated Press bahwa kasus pembajakan melibatkan Penerbangan TWA 847.
Penerbangan tersebut dikomandoi oleh pembajak tak lama setelah lepas landas dari Athena pada 14 Juni 1985. Itu berasal di Kairo, dan dijadwalkan berhenti di Athena, Roma, Boston dan tujuan akhirnya adalah Los Angeles.
Selama pembajakan, para pembajak menembak dan membunuh penyelam Angkatan Laut AS, Robert Stethem, 23 tahun, setelah memukulinya sampai pingsan.
Mereka membebaskan 146 penumpang dan anggota awak lainnya yang berada di pesawat. Namun Sandera terakhir dibebaskan setelah 17 hari.
Polisi Yunani mengatakan bahwa tersangka kini ditahan di Pulau Syros, Yunani, tetapi akan dipindahkan ke penjara keamanan tinggi Korydallos di Athena untuk proses ekstradisi.
Dikatakan bahwa tersangka adalah warga negara Lebanon. Namun polisi menolak untuk menyebutkan nama tersangka.
Di Beirut, Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa pria yang ditahan di Yunani itu adalah seorang jurnalis Libanon bernama Mohammed Saleh, dan bahwa seorang pejabat kedutaan Lebanon berencana untuk mengunjunginya pada hari Minggu.
Namun, beberapa media Yunani mengidentifikasi tahanan tersebut sebagai Mohammed Ali Hammadi, yang ditangkap di Frankfurt pada tahun 1987 dan dihukum di Jerman karena pembajakan pesawat dan pembunuhan Stethem.
Dia diduga anggota Hizbullah, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Jerman. Tetapi dia dibebaskan pada tahun 2005 dan telah kembali ke Libanon.
Hammadi, bersama dengan pembajak lainnya bernama Hasan Izz-Al-Din dan kaki tangannya Ali Atwa, tetap berada dalam daftar teroris paling dicari FBI.
FBI menawarkan hadiah hingga $5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan masing-masing dari mereka.