RAKYATKU.COM, INGGRIS - Partai Konservatif Inggris, telah memecat sejumlah anggotanya, karena tweet Islamofobik yang mencakup postingan yang mengklaim Islam adalah 'agama kebencian'.
Partai menemukan ada sekitar 20 kasus materi Islamofobik di Twitter dan Facebook.
Pejabat belum mengungkapkan jumlah anggota yang telah dipecat. Tetapi saat ini tengah melakukan sebuah investigasi.
BBC melaporkan, mereka diberitahu tentang rincian kasus oleh pengguna Twitter anonim, dan memverifikasi masing-masing sebelum menyampaikan rincian kepada Partai Konservatif.
Muncul ketika ada seruan berulang-ulang bagi partai, untuk mengadakan penyelidikan independen terhadap tuduhan Islamofobia di antara anggota.
Insiden berkisar dari anggota yang menyukai gambar anti-Muslim, hingga anggota yang secara teratur memposting konten Islamofobia.
Seorang anggota menanggapi sebuah tweet pada Maret dengan tulisan: 'Islam dan perbudakan adalah mitra dalam kejahatan'.
Ketika BBC berhadapan dengannya, mereka diberitahu bahwa mereka salah mengartikan pandangannya.
Dia mengklaim, dari sekitar 15.000 postingan, tiga telah diambil di luar konteks.
Ini sementara anggota lain, seorang anggota dewan paroki independen, yang mengklaim telah bekerja pada kampanye Wali Kota 2012 Boris Johnson, dikatakan telah memposting: 'Islam adalah agama kebencian' dan 'Muslim benci = kebebasan berbicara'.
Dia mengklaim, dia adalah seorang ateis yang juga sama-sama kritis terhadap agama lain, dan mengatakan 'menjengkelkan' bahwa Islam 'diangkat tinggi-tinggi'.
Penghinaan lainnya termasuk istilah-istilah seperti 'sampah Muslim' dan beberapa mengklaim 'Saya tidak ingin Muslim di negara ini'.
Partai mengklaim, tidak semua insiden melibatkan anggota partai.
Dalam sebuah pernyataan partai mengatakan: "Semua yang ditemukan sebagai anggota partai telah dipecat segera, sambil menunggu penyelidikan.
"Partai Konservatif tidak akan pernah berpihak pada prasangka dan diskriminasi dalam bentuk apa pun.
"Itu sebabnya, kita sudah menetapkan persyaratan investigasi untuk memastikan bahwa kejadian seperti itu terisolasi dan ada proses yang kuat untuk menghapusnya ketika itu terjadi."
Dewan Muslim Inggris telah menyerukan kepada anggota parlemen, untuk meluncurkan penyelidikan independen terhadap dugaan Islamofobia sejak 2018.
Pada Mei, secara resmi meminta Komisi Persamaan dan Hak Asasi Manusia untuk mengadakannya.