Kamis, 19 September 2019 08:57
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Pemerintah Thailand telah memusnahkan lebih dari 200 babi minggu ini. Pemusnahan ini dalam aksi pertama di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi wabah demam babi Afrika.

 

Thailand belum melaporkan wabah demam babi Afrika di antara babi-nya, meskipun negara tetangga Myanmar, Laos dan Kamboja telah mengkonfirmasi semua kasus penyakit mematikan itu, dikutip dari Asia One, Kamis (19/9/2019).

Departemen Peternakan Thailand mengatakan pemusnahan babi adalah "tindakan pencegahan" setelah dua babi mati secara misterius di provinsi utara Chiang Rai, sekitar 20 km dari Myanmar.

"Kami telah membunuh lebih dari 200 babi di dua peternakan di sana," kata Nopporn Mahakanta, kepala kantor ternak provinsi, kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa tindakan itu sejalan dengan protokol untuk mengekang wabah penyakit hewan.

 

"Mereka berada dalam radius 1 km dari babi yang jatuh sakit dan mati," katanya.

Nopporn mengatakan sampel darah dan jaringan babi pertama dikirim Senin ke laboratorium di provinsi utara lainnya, Lampang, untuk melihat apakah mereka terkena demam babi Afrika.

Hasil lab bisa memakan waktu sekitar 14 hari, katanya.

Demam babi Afrika pertama kali terdeteksi di Asia Agustus lalu di Cina, memusnahkan hampir 40 persen babi di produsen daging babi terbesar di dunia. Sejak itu menyebar di Asia, mempengaruhi Mongolia, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar dan Filipina.

Korea Selatan adalah negara terbaru yang terkena virus, membenarkan dua kasus minggu ini.

Thailand telah waspada sejak negara-negara tetangga melaporkan wabah dan telah melarang impor produk babi dan babi dari Laos dan Myanmar.

TAG

BERITA TERKAIT