RAKYATKU.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah gagal untuk mengamankan suara mayoritas dalam pemilihan umum.
Tiga survei terpisah yang dirilis pada hari Selasa (17/09/2019) menunjukkan bahwa partai Likud Netanyahu diproyeksikan mengumpulkan antara 31-32 kursi parlemen, dari 120 kursi.
Sementara aliansi penantang, Benny Gantz memimpin dengan 32 kursi Knesset.
Gabungan partai-partai Arab diproyeksikan memiliki kursi terbanyak ketiga, sementara partai sayap kanan Yamina, yang dipimpin oleh Ayelet Shaked, diproyeksikan mengumpulkan 6-7 kursi.
Karena Netanyahu atau Gantz tampaknya tidak memperoleh suara mayoritas 61 kursi yang dibutuhkan, keduanya kemungkinan akan berunding dengan Presiden Reuven Rivlin.
Dengan demikian, perundingan itu akan menentukan siapa di antara mereka yang mendapat mandat untuk mencoba dan membentuk koalisi pemerintahan.
Dalam pidatonya setelah pemilihan, Gantz mengatakan bahwa exit poll menunjukkan Netanyahu telah gagal.
"Ini adalah awal dari perjalanan untuk memperbaiki masyarakat Israel," katanya.
Sementara itu, gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengkritik pemiliha Israel, dengan menyatakan bahwa pemilu menjamin pengambilalihan lebih lanjut tanah Palestina yang diduduki.