Rabu, 18 September 2019 11:50
Yan Yihang dan adiknya Yan Ce
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, CHINA - Seorang bocah laki-laki di China telah menunjukkan kepada kita arti cinta tanpa syarat.

 

Yan Yihang, yang masih berusia 11 tahun telah bekerja keras untuk kesembuhan adiknya, Yan Ce, yang menderita penyakit darah langka.

Bocah berusia tujuh itu tahun ini didiagnosis dengan anemia aplastik pada tahun 2015. Kondisi itu membuat sumsum tulang dan sel-sel induk tidak menghasilkan cukup sel darah. 

Penyakit ini biasanya perlu diobati dengan transplantasi sumsum tulang untuk bisa memproduksi sel darah yang cukup.

 

Tahun lalu, Yihang menyumbangkan sumsum tulangnya untuk menyelamatkan sang adik.

Sekarang, dia harus bekerja sebagai penjual sayur untuk mengumpulkan uang agar bisa membayar perawatan saudaranya.

Setiap hari, dia bangun jam 5 pagi, pergi ke ladang memetik bawang merah dan bersepeda ke pasar sekitar pukul 6 pagi.

"Aku ingin menyelamatkan saudaraku. Saya ingin pergi ke sekolah bersamanya bersama," katanya pada Pear Video.

"Sayuran ini ditanam oleh keluarga saya dan saya ingin mendapatkan uang dengan menjualnya."

Ketika ditanya mengapa dia tidak meminta sumbangan orang, dia berkata: "Saya ingin mendapatkan uang dengan usaha saya sendiri."  

Yan Yihang adalah murid kelas lima sekolah dasar, tapi bocah kurus itu telah menunjukkan tanggung jawab untuk keluarganya.

Saat ini ibunya harus tinggal di ibukota provinsi untuk menemani Ce menjalani perawatan. Sementara itu, ayahnya harus bekerja di kota lain sebagai buruh.

Yan tinggal bersama kakek-neneknya di desa kecil Shitai di Provinsi Henan. Keduanya adalah petani, dan mereka telah meminjam lebih dari 700.000 yuan dari teman dan kerabat mereka dalam empat tahun terakhir untuk menyelamatkan cucu mereka.

Setelah empat bulan kerja keras, Yihang sudah memperoleh 1.182 yuan (Rp2,3 juta).

Dia baru-baru ini membawa uang itu ketika mengunjungi adik di rumah sakit. Dan itu membuat ibunya terkejut.

"Putraku sudah besar dan tahu bagaimana berbagi tanggung jawab denganku," kata ibunya Zhai Feifei, matanya mulai berkaca-kaca.

Yihang mengatakan keinginan terbesarnya adalah agar saudaranya pulih sesegera mungkin sehingga mereka bisa pergi ke sekolah bersama.  

TAG

BERITA TERKAIT