RAKYATKU.COM, ILLIONIS - Seorang remaja yang terserang penyakit paru-paru akibat vaping telah mengajukan tuntutan terhadap pembuat e-rokok terkemuka, Juul.
Adam Hergenreder, yang berusia 18 tahun mengaku menggunakan vape selama lebih dari setahun.
Baru-baru ini dia dirawat di rumah sakit karena mual dan masalah pernapasan. Dokter yang merawatnya memberi tahu dia bahwa paru-parunya sekarang serupa dengan paru-paru orang yang berusia 70 tahun.
“Sangat menakutkan untuk memikirkan hal itu. Perangkat kecil itu melakukan itu ke paru-paru saya," katanya.
Adam diberikan oksigen selama enam hari di rumah sakit, tetapi tidak jelas apakah paru-parunya akan pulih sepenuhnya.
Adam adalah satu dari sekitar 450 pengguna rokok elektronik yang jatuh sakit di 33 negara bagian, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Namun, penyebab pasti penyakit paru-paru terkait vape masih menjadi misteri.
Sejauh ini, tidak ada perangkat atau bahan kimia tertentu yang dikaitkan dengan wabah penyakit paru-paru. Tetapi para ahli berfokus pada produk-produk pasar gelap yang mengandung minyak vitamin E, yang bisa berbahaya jika terhirup.
Dalam gugatannya, Adam menuduh Juul telah memasarkan produknya kepada orang-orang muda dengan sengaja.
Dia dan pengacaranya menuduh bahwa kampanye media sosial perusahaan itu mengirim pesan kepada orang-orang muda bahwa vaping itu keren.
"Singkatnya, Adam tidak punya kesempatan untuk menghindari kecanduan bom waktu beracun ini," kata pengacaranya, Antonio Romanucci.
Sementara itu, Juul mengaku telah mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan anak muda tidak tertarik pada e-rokoknya.
Salah satunya adalah dengan menutup akun Facebook dan Instagram Juul, serta menggunakan teknologi yang membatasi penjualan hingga usia seseorang diverifikasi.