RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Di depan Presiden PKS, Sohibul Iman, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah curhat soal hak angket.
"Pak Presiden, selama satu tahun kami menjabat (gubernur Sulsel), kami fokus menggenjot pembangunan di Sulsel, tetapi kami justru dihadiahi hak angket," ungkap NA, akronim populer Nurdin Abdullah.
Curahan hati Nurdin disampaikan pada konsolidasi dan pembekalan anggota legislatif terpilih PKS se-Sulawesi di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Minggu (15/9/2019).
NA lalu menyebut bahwa hak angket tersebut bukan dilatarbelakangi dengan hal baik, melainkan bentuk pembunuhan karakter.
"Hak angket itu tujuannya untuk pembunuhan karakter saja. Kita tidak apa-apa tapi terungkap hal-hal yang macam-macam," tambah mantan bupati Bantaeng dua periode itu.
Seain Sohibul Iman, acara itu turut dihadiri Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Bendahara Umum DPP PKS Mahfudz Abdurrahman, Wakil Ketua Wilayah Dakwah (Wilda) Sulawesi DPP PKS Ahmad Hasan, Ketua DPW PKS Sulsel Surya Darma, serta Ketua MPW PKS Sulsel Mallarangan Tutu.
Dalam kesempatan itu, NA tak lupa berterima kasih kepada PKS yang telah mendukungnya dalam menghadapi hak angket DPRD Sulsel.
Menurutnya, selama ini PKS memang merupakan partai yang konsisten berada di belakangnya.
"Kita berterima kasih dan apresiasi kepada PKS sudah mendukung kita dari awal. Dari jadi bupati selama dua periode sampai masuk jadi gubernur," katanya.
NA bercerita, saat pertama kali maju sebagai calon bupati di Bantaeng untuk periode pertama, PKS lah yang memintanya maju kala itu.
“Dulu itu saya belum tahu soal politik, tetapi PKS datang dan meminta saya maju. Padahal saat itu PKS kursinya hanya satu. Kita jalan dan dua periode kita menang terus," tutup NA.