Jumat, 13 September 2019 17:29
Ilustrasi
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM, MAROS - PDIP Maros tetap laris manis di Pilkada 2020 meski tanpa kursi di DPRD setempat. Minus satu hari batas akhir pendaftaran, sudah ada tujuh figur yang mengembalikan formulir. 

 

Yakni Ramli Rahim (Ketua IGI Sulsel), Prof Yusran Yusuf (akademisi dan Ketua TGUPP Pemprov Sulsel), Chaidir Syam (Wakil Ketua DPRD Maros dari PAN), Suhartina Bohari (Anggota DPRD Kabupaten Maros dari PAN), Ilham Najamuddin (Birokrat), Harmil Mattotorang (Wakil Bupati Maros), dan Wawan Mattaliu (Anggota DPRD Sulsel dari Hanura).

"Sebenarnya sudah ada 13 orang yang mengambil formulir," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Maros, M Jafar Sirajuddin kepada Rakyatku.com, Jumat (13/9/2019).

Jafar mengatakan, enam figur lain yang sudah mengambil formulir di partainya, yakni Muh Nur Mahmud, Emil Syahbuddin, Kamaluddin Syam, Taufik Malik, Lukman Daris dan Devo Khaddafi. Keenamnya belum mengembalikan formulir dan menyetor berkas pendaftaran ke PDIP Maros.

 

"Semua pendaftar cakada seluruhnya dari kalangan eksternal partai. Sampai hari ini dari internal partai belum ada," tambahnya.

Beberapa nama di atas, sebelumnya sudah terekam dalam survei yang dirilis Lembaga Script Survei Indonesia (SSI). Elektabilitas yang berada di peringkat pertama adalah AS Chaidir Syam. 

Elektabilitas politikus PAN yang juga anggota DPRD Maros itu sebesar 19,76 persen. Lalu disusul adik ipar Bupati Maros Hatta Rahman, Suhartina Bohari dengan angka elektabilitas 13,66 persen. 

Di posisi tiga dan empat, bersaing ketat antara Wakil Bupati Maros petahana Andi Harmil Mattotorang di angka 12,44 persen dan putra mantan Bupati Maros, Andi Ilham Najamuddin di angka 10,24 persen. 

Selain keempat nama di posisi teratas, juga terdapat nama istri Hatta Rahman, Suraida Hatta dengan angka keterpilihan 3,17 persen, termasuk pula sejumlah politisi muda juga ikut terjaring dalam survei SSI, seperti politisi PSI Nurhasan dengan angka 2,68 persen, Wawan Mattaliu dan Ramli Rahim dengan angka keterpilihan 2,20 persen.

Lebih jauh kata Jafar, pada Pilkada Maros mendatang, partainya hanya akan berstatus sebagai pendukung, karena tidak memiliki kursi di legislatif.

"Acuan kami ke depan, PDI Perjuangan dapat bersinergi membangun PDI Perjuangan lebih maju. Dan mengharap tahun 2024 PDIP bisa besar di Kabupaten Maros, Insyaallah," ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, keputusan mendukung salah satu kandidat, bukan ditentukan DPC PDI Kabupaten Maros. Namun akan diproses di tingkat DPD PDIP Sulsel, dan terakhir di DPP.

"Kami DPC PDIP Maros akan mengawal sampai ke tingkat pusat," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT