Jumat, 13 September 2019 14:46
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAAKYATKU.COM - Seorang aktivis, Dodi Apriadi (21) menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK), pada Kamis (12/9/2019) kemarin.

 

Menurut Rifandi, kakak korban mengatakan, adiknya yang tengah kuliah Semester II di STAIS BS Lubuklinggau ini, diduga dianiaya oleh anak buah Kades Mandi Angin yang kemungkinan tidak senang dengan unggahan di media sosial milik adiknya yang sering berkaitan dana desa.

"Adik saya itu sering memposting mengenai dana desa di akun facebook-nya. Tidak tahu kenapa mungkin Kades tersinggung, dan menyuruh anak buahnya mengeroyok Dodi. Mungkin tujuannya untuk mengasih efek jera agar tidak memposting berkaitan dana desa," jelas Rifandi.

Ia pun menduga berawal dari kasus tersebut, adiknya dikeroyok oleh anak buah kades hingga mengalami luka tusuk.

 

"Akibat dari pengeroyokan tersebut Adik saya mengalami luka tusuk di bagian tangan dan punggung oleh benda tajam. Dan memar-memar serta bengkak di bagian kepala,” sambungnya.

Dodi yang merupakan warga Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Rupit lalu dirujuk ke RS Arbunda Lubuklinggau.

"Saat ini korban dalam pemulihan untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Sebab kasus ini sudah kami laporkan langsung ke Polres Musi Rawas," tegasnya, dilandis Okezone.

Sementara itu, Kapolres Musi Rawas (Mura) AKBP Suhendro melalui Kapolsek Rawas Ilir IPTU Aprinaldi membenarkan adanya dugaan penganiayaan tersebut.

"Kami belum mendapat laporan dari pihak keluarga ataupun korbannya. Yang kami tahu korban sekarang dirawat di rumah sakit," kata Aprinaldi.

TAG

BERITA TERKAIT