Kamis, 12 September 2019 22:32
Peserta karnaval pakaian hitam sukses digelar. Sedikitnya, 22 Ribu masyarakat Bulukumba memadati Lapangan Pemuda, Kamis (12/11/2019). Foto: Rahmatullah
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Karnaval pakaian hitam sukses digelar. Sedikitnya, 22 Ribu masyarakat Bulukumba memadati Lapangan Pemuda, Kamis (12/11/2019).

 

Lokasi seluas kurang lebih 3000 Meter persegi nyaris tanpa sekat, dipadati peserta karnaval yang datang dari 10 Kecamatan,136 desa dan kelurahan.

Rangkaian kegiatan festival Pinisi ke-10 tahun 2019 ini menampilkan kreasi masyarakat, dengan balutan pakaian hitam yang dihiasi beragam pernak pernik dan atribut.

Beberapa bahkan menggunakan sampah plastik yang dikreasi menjadi baju, termasuk juga ada yang menggunakan dedaunan dan plastik yang dibentuk untuk menjadi bando. Karnaval Pakaian Hitam atau dalam bahasa Konjo dikenal dengan 'Baju Le'leng',

 

Karnaval yang mengusung konsep budaya Tana Toa Kajang, yaitu pakaian hitam yang diikuti oleh seluruh kelompok masyarakat, pemerintahan serta swasta.

Beberapa kelompok pelajar ada yang membawa alat musik tradisional, ada juga yang menghiasi diri dengan properti berbentuk perahu Pinisi dan rumah adat Kajang.

Dari kelompok pelajar ada yang tampil tanpa mengenakan baju. Hanya sarung hitam dan Passapu' alias pengikat kepala berwarna hitam. Dilengkapi tarian Pabbitte Passapu, dan Tari Anggaru'. 

Saat acara tengah berlangsung, tiba-tiba seorang pria dengan pakaian khas, mengeluarkan badik. Aksi pria di tengah kerumunan massa ini, menarik perhatian. 

Namun dia bukannya mengamuk. Ini hanya adegan dalam tarian Angngaru.

Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto di tengah acara saat menyaksikan peserta mengaku, kehadiran masyarakat dengan mengenakan pakaian hitam adalah bentuk persatuan yang dibalut dalam kesederhanaan.

"Inilah Bulukumba, menyatu dalam kebersamaan. Mereka menggunakan pakaian hitam meski mereka bukan dari warga Kajang. Kuta tau semua masyarakat dari desa lain juga menggunakan pakaian hitam. Bahkan dari Kabupaten Bantaeng turut hadir pada Karnaval kita hari ini," Kata pria berkacamata itu.

Tomy bahkan mengaku, jika masyarakat Bulukumba dipersatukan pada kegiatan ini, dan menjadi hal yang perlu digarisbawahi dan diviralkan. Bulukumba adalah satu.

Selain karnaval pakaian hitam, pada serangkaian acara masih akan berlangsung hingga 14 September mendatang di pantai Bira.

Pada Sabtu 14 September 2019 menjadi puncak event festival Pinisi dengan menampilkan Uut Permatasari dan Dewi Yul.

TAG

BERITA TERKAIT