Rabu, 11 September 2019 22:05
BJ Habibie saat berkunjung ke Parepare beberapa waktu lalu.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Kepergian Presiden ketiga RI, BJ Habibie meninggalkan duka mendalam keluarga besar Bank Muamalat.

 

Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) itu adalah salah satu pendiri Bank Muamalat, bank syariah pertama di Indonesia.

Menurut Region Head Bank Muamalat Regional Sulampua, Ahmad S Ilham, wafatnya BJ Habibie menjadi kehilangan bagi seluruh elemen anak bangsa termasuk Muamalat yang berdiri berkat partisipasi aktif dari presiden ketiga RI itu.

"Bapak BJ Habibie begitu banyak memberikan banyak syafaat bagi negeri ini dan tentunya teruntuk Muamalat dan umat. Sosok BJ Habibie tak akan pernah tergantikan," ucapnya.

 

Selain itu, lanjut dia, kepedulian BJ Habibie terhadap Muamalat terus berlanjut hingga sekarang. Putra dari BJ Habibie, yakni Ilham Habibie menjadi komisaris utama Bank Muamalat saat ini.

Adapun perseroan secara serentak pada seluruh jaringan di Tanah Air, bakal menggelar doa bagi BJ Habibie pada morning briefing, Kamis dan Jumat besok.

"Kemudian saat salat zuhur di masjid sekitar kantor operasional, upayakan agar bisa salat gaib di masjid-masjid yang berada di area Muamalat. Pasang bendera setengah tiang hingga 15 September. Dan yang paling utama, mendoakan beliau (BJ Habibie) di akhir salat," urai Ahmad S Ilham.

Ide mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI) tercetus dalam sebuah lokakarya MUI bertema "Masalah Bunga Bank dan Perbankan" yang diadakan pada pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. 

Hasan Basri, selaku ketua umum MUI membawakan masalah itu ke Munas MUI yang diadakan akhir Agustus 1991. 

Munas MUI itu memutuskan agar MUI mengambil prakarsa mendirikan bank tanpa bunga. Untuk itu, dibentuk kelompok kerja yang diketuai Sekjen MUI waktu itu HS Prodjokusumo. 

Dilakukan lobi melalui BJ Habibie sampai akhirnya Presiden Soeharto menyetujui didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI).

Bank Islam yang terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat Indonesia (BMI). 

"Muamalat" dalam istilah fikih berarti hukum yang mengatur hubungan antarmanusia. Nama alternatif lain yang muncul pada masa pembentukan itu adalah Bank Syariat Islam.

Namun, mengingat pengalaman pemakaian kata "syariat Islam" pada Piagam Jakarta, akhirnya nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan adalah Bank Muamalat Islam Indonesia. 

Presiden Soeharto kemudian menyetujui nama terakhir dengan menghilangkan kata "Islam".

TAG

BERITA TERKAIT