RAKYATKU.COM - Sebagian besar orang menganggap matcha dan green tea adalah dua hal yang sama. Nyatanya, ada beberapa aspek yang menjadi perbedaan keduanya. Dilihat dari cara produksi, matcha dan teh hijau (green tea) mengalami dua proses yang sangat berbeda.
Untuk membuat matcha, batang dan serat daun teh hijau dihancurkan untuk dibuat bubuk. Matcha paling baik bila dicampur dengan air di bawah suhu 175ºF. Beberapa kafe atau kedai teh sering mencampurnya dengan tambahan gula, susu atau bahan campuran lain sebagai pemikat selera.
Sementara itu, green tea dibuat dari seduhan daun teh hijau asli dalam air panas, biasanya direbus hingga 212ºF. Pada umumnya, matcha akan dijual lebih mahal karena membutuhkan usaha dan waktu yang jauh lebih besar untuk memproduksinya.
Perbedaan rasa
Sebagian besar orang akan merasakan rasa atau sensasi sedikit pahit ketika menghirup green tea. Akan tetapi, hal ini akan berbeda ketika merasakan matcha yang cenderung lebih manis.
Terlebih, matcha yang kini lebih sering dikemas dalam bentuk minuman latte, memiliki tekstur yang halus, dan bonus kandungan dari kafein yang dapat membuat Anda semangat beraktivitas sepanjang hari.
Manfaat matcha dan green tea
Kandungan matcha lebih terkonsentrasi pada zat antioksidan, dan dalam satu cangkirnya setara dengan tiga cangkir teh hijau. Matcha juga dapat meningkatkan pemulihan stamina setelah berolahraga, mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radiasi UVB, dan meningkatkan energi.
Jika Anda memiliki kecenderungan memilih jenis makanan sehat, maka menambahkan matcha ke dalam daftar menu boleh-boleh saja. Ataupun bagi Anda yang ingin mendapatkan asupan kafein yang tidak terlalu tinggi seperti kopi, matcha bisa menjadi pilihan cerdas.
Karena matcha dibuat dari daun teh utuh, kandungan kafeinnya lebih dari dua kali lipat jumlah teh hijau. Matcha biasanya memiliki 68 mg kafein per cangkir, sedangkan teh hijau memiliki sekitar 32 mg. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari matcha dan green tea lainnya:
Mengandung antioksidan
Matcha sangat tinggi akan antioksidan, terutama katekin. Zat katekin yang paling kuat adalah epigallocatechin gallate (EGCG), yang dapat melawan peradangan pada tubuh, memelihara kesehatan pembuluh darah dan mencetuskan perbaikan sel.
Membantu mengurangi berbagai risiko masalah kesehatan
Termasuk kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan kadar gula darah, kabarnya dapat diatasi dengan konsumsi matcha atau green tea. Selain itu, teh hijau juga dapat mencegah oksidasi kolesterol LDL yang berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Studi menunjukkan bahwa orang yang gemar minum teh hijau memiliki risiko penyakit jantung hingga 31 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak.
Menurunkan berat badan
Faktanya, teh hijau dapat meningkatkan total kalori yang terbakar dengan meningkatkan laju metabolisme Anda. Hal ini juga didukung dengan bukti bahwa terjadi peningkatan pembakaran lemak selektif hingga 17 persen pada individu yang gemar minum teh hijau.
Mengurangi stres
Matcha memiliki kadar L-theanine yang jauh lebih tinggi daripada jenis teh hijau lainnya. L-theanine dapat meningkatkan gelombang alfa pada sel otak, sehingga membantu melawan sinyal stres dalam keseharian.
L-theanine juga memodifikasi efek kafein dalam tubuh, meningkatkan kewaspadaan tanpa menyebabkan kantuk, yang sering terjadi setelah konsumsi kopi. Dengan demikian, matcha dapat memberikan efek kafein yang lebih ringan, namun lebih tahan lama daripada kopi.
L-theanine juga dapat meningkatkan suasana hati, memori serta konsentrasi.
Dari kedua jenis minuman matcha dan green tea yang mirip namun berbeda ini, perbedaannya adalah pada manfaatnya bagi tubuh. Jika Anda mengonsumsi rutin dalam porsi yang wajar, maka tak hanya kenikmatan cita rasa yang Anda dapatkan, tubuh pun jadi lebih sehat dan bugar.
Sumber: KlikDokter