Senin, 09 September 2019 17:35
Danny Millward
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM, INGGRIS - Seorang insinyur yang didiagnosis menderita penyakit mematikan telah mengungkapkan bagaimana ia lebih mati dari pada hidup. Tapi sebelum ajal menjemputnya, orang asing menyelamatkan hidupnya.

 

Danny Millward didiagnosis dengan sindrom Budd Chairi, yang menyebabkan pembekuan darah di sekitar hatinya.

Pria berusia 33 tahun itu mulai menjalani pemeriksaan medis setelah mengeluh "kelelahan" dan "kurang nafsu makan."

Pada saat penyakitnya ditemukan, dia diberi tahu bahwa dia hanya memiliki dua tahun untuk hidup.

 

Seiring waktu, hatinya mulai gagal dan dia sangat membutuhkan transplantasi.

Ketika hati yang cocok ditemukan, Danny menjalani operasi tetapi dia menderita syok anafilaksis, reaksi alergi yang berpotensi mematikan.

Setelah upaya transplantasi gagal, Danny menghabiskan delapan bulan berikutnya untuk menunggu dan mencari tahu apakah dia dapat menerima operasi penyelamatan nyawa.

"Cairan mengalir dari perut saya setiap minggu. Setiap minggu perut saya akan membengkak dan saya terlihat seperti sedang hamil," katanya, seperti dilaporkan Liverpool Echo.

"Saya ingat pada suatu saat saya berkata kepada ibuku bahwa saya lebih baik mati sekarang daripada hidup dengan rasa sakit ini lebih lama lagi."

Untungnya, Danny berhasil menjalani transplantasi hati dan itu menyelamatkan hidupnya. Dia menjalani transplantasi di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham.

Sejak saat itu, Danny telah menjadi ayah bagi anak kembar. Sekarang dia ingin berterima kasih kepada orang asing yang menyelamatkan hidupnya.

"Sebelum transplantasi, saya tidak punya apa-apa," katanya.

"Sekarang saya sudah bertemu seseorang dan saya ayah dari anak kembar berumur dua tahun. Saya juga ayah tiri dari anak sebelas tahun," kata Danny.

Danny sekarang telah menulis surat kepada keluarga donor untuk menyatakan terima kasihnya.

TAG

BERITA TERKAIT