RAKYATKU.COM - Dua pelaku penusukan santri Ponpes Husnul Khotimah, Muhammad Rozien (17), sudah ditangkap. Keduanya membeberkan awal mula penyerangan itu.
Kapolresta Cirebon, AKBP Roland Ronaldy mengatakan penyerangan terhadap Rozien berlangsung cepat. Pelaku langsung melarikan diri usai menusuk Rozien.
Pelaku berinisial YS dan RM dibekuk di dua lokasi berbeda. Mereka ditangkap Sabtu malam (7/9/2019).
Satu di antara dua pelaku tampak penuh tato hampir di sekujur tubuhnya. Sementara satu pelaku lainnya hanya memiliki tato di lengan.
Keduanya ditembak polisi karena hendak melarikan diri saat penangkapan. Keduanya sudah diamankan di sel Polres Cirebon Kota.
Malam itu, korban bersama temannya sedang duduk di pinggir jalan Dr Cipto Mangunmusumo. Tepatnya depan Bank Mandiri Syariah, seberang Toko Buku Gramedia.
Korban dan ibunya sudah janjian akan bertemu di seberang Gramedia.
Sekitar pukul 20.30, datang dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor jenis matic. Salah seorang pelaku turun, dengan ciri-ciri menggunakan kaus berwarna putih dan celana jin.
Ada tato di leher sebelah kanan dan kiri serta di seluruh bagian tangan. Orang yang bertato tersebut kemudian langsung menuduh korban dan saksi telah memukul teman pelaku.
"Kamu tadi yang mukulin teman saya, Ya?” kata pelaku kemudian dijawab oleh korban, "Tidak tahu."
Melihat gelagat kurang baik itu, teman Rozin, QG (17) berusaha mencari pertolongan kepada orang di sekitar lokasi. Sebab orang bertato tersebut membawa senjata tajam jenis pisau dan menodongkannya kepada korban.
Saat QG kembali, dia sudah melihat Rozin terbaring sambil memegang dada sebelah kanan yang berlumuran darah. Darah juga mengucur dari mulutnya.
Beberapa menit kemudian, ibu korban yang baru datang dari Kalimantan, tiba di dekat lokasi kejadian, dan mengenali korban yang tergeletak dengan luka tusuk di dada sebelah kanan adalah anak kandungnya.
Ibu korban bersama QG langsung membawa korban ke RS Gunungjati Kota Cirebon. Namun, sesampainya di ruang UGD RS Gunungjati, korban meninggal dunia karena kehabisan darah.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku sempat memeras korban sebelum akhirnya korban tewas karena ditusuk pada bagian dada.
"Modusnya pemerasan. Memang pelaku ini latar belakangnya tukang peras," kata Roland, Minggu (8/9/2019).