Sabtu, 07 September 2019 15:05
Ilustrasi
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, AFRIKA SELATAN - Keputusan Xolisile sudah bulat. Dia telah memasukkan gugatan cerai terhadap suaminya di Pengadilan Negeri Afrika Selatan.

 

Keputusan itu membuat sang suami, Subusiso Mpungose (44) sakit hati. Dilansir dari Mirror.co.uk, hari itu, Mpungose menunggu Xolisile pergi bekerja. Xolisile adalah seorang guru.

Sepeninggal istrinya, Mpungose tinggal di rumah bersama tiga anaknya, Kuhlekonke (4), Khwezi (6) dan Sphesihile (10). Sementara anak tirinya hasil pernikahan Xolisile dengan pria sebelumnya, Ayakha Jiyane (16), sedang berada di sekolah di Pinetown, Afrika Selatan.

Mpungose lalu ??memberikan uang kepada putranya yang berusia 10 tahun, Sphesihile untuk membeli permen.

 

Setelah bocah tersebut pergi, Mpungose mulai melakukan aksi sadisnya.

Dia mengambil ikat pinggang sekolah. Mpungose kemudian menggantung dua anak bungsu Kuhlekonke (4), dan Khwezi (6).

Ketika Sphesihile kembali ke rumah dengan membawa permen yang disuruhkan ayahnya,  Mpungose lalu menangkap bocah 10 tahun itu, kemudian menggantungnya dengan ikat pinggang di ruangan berbeda.

Masih tersisa satu anak. Ayakha Jikane (16), si anak tiri, sedang berada di sekolah.

Hari itu, Mpungose lalu menjemput putri tirinya tersebut di Pinetown Girls High. Teman-teman Ayakha mengaku melihat ayah tirinya memasukkannya ke taksi dan mengantarnya pergi ke arah rumahnya.

Mpungose ??kemudian menggantung Ayakha di hutan terdekat.

Tim pencarian polisi menjelajahi daerah itu, dan menemukan Ayakha mati tergantung di pohon, masih dengan seragam sekolahnya.

Juru bicara polisi Kolonel Thembeka Mbhele seperti dilansir dari Sun Online mengatakan, tersangka akan menghadapi empat tuduhan pembunuhan.

"Ibu anak-anak mengetahui bahwa ayah telah pergi untuk menjemput anak-anak, dan menjadi curiga bahwa dia merencanakan sesuatu dan pergi ke polisi untuk meminta bantuan."

"Polisi pergi ke rumah dengan ibu dari anak-anak tersebut, dan ketika memasuki rumah menemukan dua anak tergantung di kamar tidur utama dan satu lagi tergantung di kamar lain."

"Sang ibu kemudian pergi ke Sekolah Menengah di mana remaja itu bersekolah, tetapi menemukan tersangka datang menjemputnya dan polisi mulai mencari untuk menemukannya."

Xolisile mengatakan kepada News24, polisi harus masuk ke rumah, karena Mpungose ??telah mengubah kunci rumah.

Mpungose ??muncul di Pengadilan Pinetown Magistrate pada hari Jumat dan menolak tawaran jaminan.

Dia akan tetap berada di tahanan polisi sampai persidangan dimulai pada 9 Oktober 2019.

TAG

BERITA TERKAIT