RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 makin hangat. Para bakal calon gencar mencari simpati dari masyarakat. Begitupun dengan partai politik yang sudah mulai membuka penjaringan bakal calon.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar sibuk melakukan persiapan. KPU Makassar telah mengusulkan jumlah dana ke Pemerintah Kota Makassar yang akan digunakan membiayai persyaratan Pilwalkot.
Terkait pelaksanaan Pilwalkot, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) berbeda saat pesta pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Jumlah TPS saat Pilwalkot nanti berkurang sekitar 50 persen.
"TPS yang mencapauu 3.998 saat Pilpres akan menjadi sekitar TPS 2.099 TPS. Hal ini karena jumlah pemilih di setiap TPS akan ditambah menjadi 600 pemilih," ungkap Romy Harminto, Komisioner KPU Makassar Bidang Program dan Data, Jumat (6/9/2019).
Pengurangan jumlah TPS ini dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan proses pemilihan. Adapun jumlah pemilih yang akan menyampaikan suaranya pada Pilwalkot Makassar 2020 hingga saat ini masih sementara diproses.
"Untuk saat ini jumlah pemilih masih sementara memutakhirkan data. Itu jadwalnya dari bulan September 2019 sampai bulan Juni 2020," tambahnya.
Pemutakhiran data pemilih ini menggunakan rentang waktu yang lama karena jumlah pemilih sangat mungkin untuk meningkat maupun menurun.
"Data Pilpres tetap kita mutakhirkan siapa warga Makassar yang belum masuk daftar memilih pada pemilihan wali kota. Kita juga sementara menunggu data DP4 dari Discapil. Juni (2020) selesai," bebernya.